MotoGP

Daftar Pembalap MotoGP 2026, Poros Ducati Masih Tak Tergoyahkan

Daftar Pembalap MotoGP 2026, Poros Ducati Masih Tak Tergoyahkan
Daftar Pembalap MotoGP 2026, Poros Ducati Masih Tak Tergoyahkan

JAKARTA - Musim MotoGP 2026 akan menyuguhkan formasi pembalap yang kian solid dan kompetitif. 

Dari 11 tim yang berlaga, sebagian besar memilih mempertahankan line-up lamanya demi menjaga stabilitas, sementara sejumlah nama baru siap mencuri perhatian. 

Di tengah dinamika bursa transfer yang sempat memanas, Ducati kembali menegaskan dominasinya sebagai poros kekuatan utama dengan tetap mengandalkan duet bintang Marc Marquez dan Francesco Bagnaia di tim pabrikan Ducati Lenovo.

Langkah Ducati mempertahankan keduanya hingga akhir 2026 mempertegas bahwa pabrikan asal Italia itu tak ingin kehilangan momentum setelah dua musim terakhir mendominasi podium. Kombinasi pengalaman dan agresivitas Marquez-Bagnaia dianggap masih menjadi kunci dalam menjaga supremasi Ducati di lintasan.

Stabilitas di Tubuh Ducati, Duet Juara Tetap Jadi Poros

Berdasarkan pengumuman resmi MotoGP.com, Ducati Lenovo menegaskan tidak akan melakukan perubahan besar pada skuad utamanya. Kontrak Marc Marquez dan Francesco Bagnaia dipastikan berlaku hingga musim 2026 berakhir.

Di lini satelit, Gresini Ducati tetap menjadi salah satu tim menarik perhatian dengan komposisi Alex Marquez dan Fermin Aldeguer, yang telah menandatangani kontrak dua musim. Keputusan ini memperlihatkan keseimbangan antara pengalaman dan regenerasi dalam tubuh pabrikan tersebut.

Sementara itu, tim VR46 Pertamina Enduro yang sempat diterpa rumor perekrutan Pedro Acosta, akhirnya memperpanjang kontrak Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli hingga 2026. Perpanjangan ini memupus spekulasi tentang kemungkinan perubahan besar di garasi tim milik Valentino Rossi tersebut.

KTM Pilih Jalur Aman, Acosta Tetap Dipertahankan

Setelah rumor kepindahan Pedro Acosta ke VR46 merebak, KTM akhirnya mengambil langkah tegas. Pabrikan Austria itu memastikan tidak ada perubahan pada empat pembalap andalannya untuk musim depan.

Brad Binder dan Pedro Acosta akan tetap menjadi andalan Red Bull KTM Factory Racing, sedangkan Maverick Vinales dan Enea Bastianini masih membela Tech3 KTM hingga akhir 2026.

Dengan keputusan ini, KTM menegaskan komitmennya terhadap stabilitas jangka panjang. Konsistensi pembalap dinilai penting untuk menjaga arah pengembangan motor yang terus berkembang pesat dalam dua tahun terakhir.

Aprilia Mantap Bersama Martin dan Bezzecchi

Pabrikan asal Italia lainnya, Aprilia Racing, juga tak kalah ambisius. Mereka memastikan duet Jorge Martin dan Marco Bezzecchi tetap menjadi ujung tombak hingga 2026.

Martin, yang sempat dikabarkan ingin menggunakan klausul keluar akibat kesulitan adaptasi dengan motor baru, akhirnya membatalkan niat tersebut. Keputusan itu muncul setelah performa motor Aprilia meningkat pesat, termasuk keberhasilan Marco Bezzecchi meraih podium juara di MotoGP Mandalika.

Langkah Aprilia mempertahankan keduanya dinilai strategis. Martin dikenal cepat dan eksplosif di kualifikasi, sementara Bezzecchi telah membuktikan ketangguhan konsistennya di berbagai lintasan.

Trackhouse Tampilkan Kombinasi Lama dan Baru

Tim satelit Trackhouse Racing juga menampilkan kombinasi unik antara pengalaman dan talenta baru. Mereka memercayakan Raul Fernandez dan pendatang baru Ai Ogura untuk musim 2026.

Meski begitu, posisi Fernandez masih bergantung pada hasil musim depan. Performanya pada 2025 akan menjadi penentu apakah kontraknya akan diperpanjang atau tidak. Sementara Ogura diharapkan membawa semangat baru ke dalam tim yang berbasis di Amerika Serikat ini.

Yamaha Hadirkan Kejutan dengan Pramac dan Toprak

Salah satu kejutan besar datang dari kubu Yamaha. Pabrikan Jepang tersebut akan tetap mengandalkan Fabio Quartararo dan Alex Rins di tim utama Monster Energy Yamaha MotoGP hingga 2026.

Quartararo, yang beberapa kali menyuarakan harapannya untuk mendapatkan motor lebih kompetitif, akhirnya memutuskan tetap bertahan sesuai kontraknya. Yamaha pun berjanji menghadirkan paket mesin baru yang lebih seimbang antara tenaga dan kontrol.

Selain itu, Yamaha memperkenalkan tim satelit baru bernama Pramac Yamaha. Tim ini menjadi wadah bagi dua pembalap besar: Toprak Razgatlioglu dan Jack Miller.

Toprak, juara dunia Superbike dua kali, akan menjalani debutnya di MotoGP pada 2026 dengan kontrak hingga 2027. Sementara Miller memperpanjang masa baktinya satu tahun setelah Yamaha gagal mengamankan tanda tangan pembalap Moto2 Diogo Moreira.

Dengan masuknya Pramac Yamaha, pabrikan berlambang garpu tala ini berharap bisa memperluas pengembangan motor sekaligus meningkatkan daya saing di lintasan.

Honda Fokus Konsolidasi dan Regenerasi Pembalap

Pabrikan raksasa Jepang lainnya, Honda, juga menegaskan arah barunya. Setelah masa transisi panjang, HRC memastikan tetap mengandalkan Joan Mir dan Luca Marini di tim pabrikan hingga 2026.

Selain itu, Johann Zarco juga mendapat perpanjangan kontrak dua tahun bersama LCR Honda Castrol hingga 2027. Di sisi lain, tim LCR Honda Idemitsu akan mengalami perubahan dengan masuknya Diogo Moreira yang menggantikan Somkiat Chantra sebagai rookie.

Kombinasi antara pembalap berpengalaman dan wajah muda ini diharapkan mampu mengembalikan daya saing Honda setelah beberapa musim terakhir tertinggal dari Ducati dan KTM.

Musim 2026: Saat Peta Kekuatan Mulai Bergeser

Dari keseluruhan komposisi, bisa disimpulkan bahwa MotoGP 2026 akan menjadi musim yang menarik. Ducati masih tampil sebagai poros dominan, diikuti Aprilia dan KTM yang kini menunjukkan konsistensi luar biasa.

Yamaha dan Honda tampak sedang membangun kembali kekuatan melalui regenerasi dan eksperimen tim satelit. Sementara tim-tim seperti Gresini, VR46, dan Trackhouse menjadi jembatan penting bagi pembalap muda untuk menapaki level tertinggi.

Dengan kombinasi pembalap berpengalaman seperti Marquez, Bagnaia, dan Quartararo, serta kehadiran bintang baru seperti Fermin Aldeguer, Pedro Acosta, dan Toprak Razgatlioglu, kompetisi musim depan diyakini akan berlangsung ketat sejak seri pembuka.

MotoGP 2026 tak hanya menjadi ajang perebutan gelar juara dunia, tetapi juga momentum untuk melihat bagaimana setiap tim beradaptasi dengan evolusi teknologi motor dan strategi pembinaan pembalap yang semakin matang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index