Harita Nickel Diganjar Subroto Award atas Komitmen Berkelanjutan

Senin, 27 Oktober 2025 | 10:54:29 WIB
Harita Nickel Diganjar Subroto Award atas Komitmen Berkelanjutan

JAKARTA - Konsistensi Harita Nickel dalam membangun masyarakat di sekitar wilayah operasinya kembali mendapat apresiasi nasional. 

Melalui program pendidikan dan kesehatan yang dinilai inovatif, perusahaan tambang nikel asal Pulau Obi, Maluku Utara ini berhasil meraih Penghargaan Subroto 2025 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Penghargaan yang diserahkan itu menjadi simbol pengakuan atas langkah nyata Harita Nickel dalam menjalankan praktik pertambangan yang tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga menyejahterakan masyarakat.

Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy, menyebut pencapaian ini merupakan hasil dari upaya berkelanjutan perusahaan dalam memastikan bahwa pertambangan berjalan seiring dengan pembangunan manusia.

“Kami percaya bahwa keberlanjutan hanya dapat tercapai apabila perusahaan dan masyarakat tumbuh bersama,” ujar Roy.

Menurut Roy, penghargaan tersebut menjadi bentuk pengakuan atas komitmen Harita Nickel dalam memperkuat kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah operasi, khususnya di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Program Pendidikan dan Kesehatan Jadi Unggulan

Dalam ajang yang diikuti ribuan perusahaan pertambangan di seluruh Indonesia itu, Harita Nickel tampil menonjol lewat dua program utama. 

Pertama, Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Terinovatif Komoditas Mineral Kategori Pendidikan dengan inisiatif Rumah Belajar Komunitas. Kedua, Program Terinovatif Kategori Kesehatan dengan inisiatif Soligi Zero Stunting.

“Kedua program tersebut dijalankan oleh unit bisnis PT Gane Tambang Sentosa dan PT Gane Permai Sentosa,” jelas Roy.

Rumah Belajar Komunitas dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan literasi anak-anak di Desa Gambaru, Desa Ocimaloleo, dan Desa Fluk. 

Melalui metode belajar yang menyenangkan serta melibatkan partisipasi aktif masyarakat, program ini menjadi sarana penguatan kapasitas anak-anak di wilayah tersebut agar lebih siap menghadapi masa depan.

Sementara itu, program Soligi Zero Stunting menargetkan pengentasan stunting di Desa Soligi dengan pendekatan terpadu. Program ini meliputi penyediaan layanan kesehatan, pelatihan kader posyandu, serta edukasi gizi yang memanfaatkan bahan pangan lokal.

Upaya tersebut membuahkan hasil menggembirakan. Berdasarkan catatan Harita, pada pertengahan 2025 angka stunting di Desa Soligi menurun signifikan 21 dari 25 anak berhasil keluar dari status stunting.

Kompetisi Ketat di Ajang Subroto Award

Penghargaan Subroto yang diraih Harita Nickel bukanlah capaian mudah. Ajang bergengsi yang digelar setiap tahun oleh Kementerian ESDM ini merupakan bentuk apresiasi tertinggi di sektor energi dan sumber daya mineral.

Tahun ini, lebih dari 3.400 badan usaha pertambangan di seluruh Indonesia turut serta dalam proses penilaian. Tahapan seleksi dilakukan secara ketat oleh Direktorat Pembinaan dan Pengusahaan Mineral, Ditjen Minerba, dengan melibatkan kalangan akademisi dan praktisi industri.

Evaluasi mencakup tujuh aspek utama, mulai dari inovasi program, dampak sosial, keberlanjutan, hingga keterlibatan masyarakat. Melalui proses itu, Harita Nickel dinilai berhasil menunjukkan praktik pengelolaan tambang yang selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Pilar Keberlanjutan Harita di Pulau Obi

Roy menegaskan, keberhasilan ini menjadi motivasi bagi Harita Nickel untuk terus memperkuat perannya sebagai pelaku industri yang bertanggung jawab.

“Kami berkomitmen menerapkan praktik pertambangan yang bertanggung jawab serta mendorong pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan,” kata Roy.

Ia menambahkan, melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat di Pulau Obi, perusahaan ingin memastikan manfaat keberadaan tambang dirasakan secara nyata oleh warga sekitar.

Langkah ini juga sejalan dengan visi besar Harita Nickel untuk menumbuhkan ekosistem industri yang berkelanjutan di daerah operasi. Selain aspek sosial, perusahaan turut menekankan pentingnya pelestarian lingkungan dan efisiensi energi dalam setiap kegiatan produksinya.

Tentang Harita Nickel dan Operasi di Pulau Obi

Sebagai informasi, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group. Perusahaan ini mengoperasikan sistem pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi di Pulau Obi.

Selain memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP), sejak 2017 Harita telah mengoperasikan fasilitas pabrik peleburan atau smelter nikel, yang menjadi bagian penting dari rantai pasok nikel nasional.

Melalui pengembangan terintegrasi ini, Harita Nickel berupaya tidak hanya menjadi pemain industri, tetapi juga mitra pembangunan bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Capaian yang Memotivasi

Penghargaan Subroto 2025 menjadi tonggak penting bagi Harita Nickel dalam memperkuat reputasinya sebagai perusahaan tambang yang berorientasi pada nilai sosial dan keberlanjutan.

Bagi masyarakat Pulau Obi, keberadaan program seperti Rumah Belajar Komunitas dan Soligi Zero Stunting telah membawa perubahan nyata: dari peningkatan kualitas pendidikan hingga perbaikan kondisi gizi anak-anak.

Bagi Harita Nickel sendiri, penghargaan ini bukan sekadar pencapaian, melainkan pengingat untuk terus menyeimbangkan pertumbuhan industri dengan kesejahteraan manusia.

Terkini