Adira Finance (ADMF)

Adira Finance (ADMF) Bukukan Laba Rp938,6 Miliar Kuartal III/2025

Adira Finance (ADMF) Bukukan Laba Rp938,6 Miliar Kuartal III/2025
Adira Finance (ADMF) Bukukan Laba Rp938,6 Miliar Kuartal III/2025

JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) berhasil membukukan laba bersih Rp938,6 miliar pada kuartal III/2025.

Pencapaian ini didorong oleh pembiayaan konsumen yang mencapai Rp4,38 triliun, mencerminkan kinerja solid meski terjadi penurunan pendapatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan Adira Finance yang diterbitkan dalam harian Bisnis Indonesia edisi Senin, 3 November 2025, menunjukkan detail pendapatan, marjin, dan strategi pengelolaan biaya yang efektif.

Pembiayaan Konsumen dan Pendapatan Menjadi Tulang Punggung Kinerja

Pada kuartal III/2025, total pembiayaan konsumen Adira Finance mencapai Rp4,38 triliun. Dari jumlah tersebut, marjin murabahah tercatat Rp1,04 triliun dan sewa pembiayaan Rp299,5 miliar. Dengan kinerja ini, total pendapatan perusahaan senilai Rp7,11 triliun, turun 5,2% (year on year/YoY) dari Rp7,5 triliun sebelumnya.

Meskipun pendapatan menurun, Adira Finance berhasil menekan beban perusahaan menjadi Rp5,9 triliun per kuartal III/2025, turun 3,2% YoY dari Rp6,11 triliun. Penurunan beban terutama terjadi pada pos beban bunga dan keuangan (turun 6,5% YoY) serta penyisihan kerugian penurunan nilai untuk pembiayaan konsumen (turun 17,8% YoY). Hal ini menunjukkan pengelolaan biaya yang lebih efisien dan strategi mitigasi risiko yang efektif.

Dengan strategi tersebut, laba periode berjalan Adira Finance per kuartal III/2025 tercatat Rp938,6 miliar, meski turun dari Rp1,11 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Piutang Pembiayaan dan Total Aset

Adira Finance membukukan piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp19,98 triliun per kuartal III/2025. Portofolio pembiayaan lain juga mencatat angka signifikan, antara lain piutang murabahah senilai Rp5 triliun dan piutang sewa pembiayaan Rp2,8 triliun.

Berdasarkan total piutang dan pos-pos lainnya, total aset Adira Finance tercatat Rp32,26 triliun, mengalami penurunan tipis 0,97% YoY dari Rp32,58 triliun. Sementara total liabilitas perusahaan berada di angka Rp20,6 triliun, sehingga ekuitas neto mencapai Rp11,6 triliun. Struktur aset dan liabilitas ini menunjukkan kestabilan keuangan perusahaan meski menghadapi penurunan pendapatan.

Merger dengan Mandala Finance Tingkatkan Kekuatan Perusahaan

Salah satu momentum penting dalam kinerja Adira Finance adalah merger resmi dengan PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) pada Rabu, 1 Oktober 2025. Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, menyatakan penggabungan ini bukan sekadar menyatukan entitas hukum, melainkan menjadi awal perjalanan baru untuk memperkuat posisi perusahaan di industri pembiayaan nasional.

“Penggabungan ini kita maknai bukan sebagai akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan baru, dengan energi lebih dan dengan komitmen yang lebih kuat untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Made.

Senada, Direktur Global Alliance Strategy Danamon, Jin Yoshida, menambahkan bahwa merger ini menjadi fondasi pertumbuhan yang lebih besar. Ia berharap kolaborasi kedua perusahaan dapat memperkuat layanan kepada nasabah serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Proses Merger dan Pengaruh terhadap Investor

Proses merger Adira Finance dan Mandala Finance telah melalui beberapa tahap formal. Pada 16 Juli 2025, akta penggabungan ditandatangani, dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Adira Finance menyetujui peleburan Mandala pada 30 Juni 2025. Merger ini efektif mulai 1 Oktober 2025, disusul delisting saham MFIN pada 2 Oktober 2025.

Sebagai gantinya, seluruh pemegang saham Mandala memperoleh saham ADMF sesuai rasio penggabungan, yakni 1 saham MFIN setara dengan 0,052401 saham ADMF. Investor perlu memiliki sekitar 20 saham MFIN untuk mendapatkan 1 saham ADMF. Struktur ini diharapkan memudahkan transisi pemegang saham lama dan menjaga kontinuitas investasi.

Prospek dan Strategi Pertumbuhan

Dengan merger ini, Adira Finance optimistis dapat mendorong pertumbuhan industri pembiayaan nasional. Penggabungan portofolio kedua perusahaan memungkinkan peningkatan skala usaha, diversifikasi produk, dan efisiensi operasional. Strategi ini juga diharapkan menjaga Non-Performing Financing (NPF) tetap di bawah lima persen, menjaga kesehatan keuangan perusahaan dan memberikan rasa aman bagi investor maupun nasabah.

Selain itu, Adira Finance tetap berkomitmen meningkatkan layanan kepada pelanggan. Contohnya, perusahaan sebelumnya memberangkatkan ratusan peserta umrah sebagai bentuk apresiasi. Strategi ini menunjukkan fokus Adira Finance pada keberlanjutan hubungan dengan nasabah dan mitra bisnis, sekaligus mendukung reputasi perusahaan di tengah persaingan industri pembiayaan.

Meski menghadapi penurunan pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya, Adira Finance berhasil mencatat laba bersih Rp938,6 miliar per kuartal III/2025. Keberhasilan ini ditopang oleh pembiayaan konsumen, marjin murabahah, serta strategi efisiensi biaya. Dengan total aset Rp32,26 triliun dan ekuitas neto Rp11,6 triliun, posisi keuangan perusahaan tetap kuat.

Merger dengan Mandala Finance menjadi katalis utama dalam memperkuat kapasitas dan strategi pertumbuhan perusahaan. Langkah ini tidak hanya menambah skala bisnis, tetapi juga menciptakan peluang baru untuk meningkatkan layanan, efisiensi operasional, dan kontribusi terhadap industri pembiayaan nasional. Bagi investor, merger ini menghadirkan prospek sinergi yang menjanjikan dan peluang pertumbuhan jangka panjang di sektor pembiayaan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index