Otomotif

Sektor Otomotif: Mesin Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Nasional Tahun 2024

Sektor Otomotif: Mesin Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Nasional Tahun 2024
Sektor Otomotif: Mesin Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Nasional Tahun 2024

JAKARTA – Sektor otomotif terus menunjukkan perannya sebagai motor penggerak perekonomian nasional dengan meningkatnya permintaan akan produk kendaraan bermotor di pasar domestik. Berdasarkan data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada tahun 2024, penjualan kendaraan roda empat atau lebih mencapai 865.723 unit, sementara kendaraan roda dua berhasil terjual sebanyak 6.333.310 unit. Angka ini mencerminkan dampak signifikan dari sektor otomotif dalam penciptaan lapangan kerja serta pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) komponen otomotif yang menjadi elemen penting dalam rantai pasok industri otomotif nasional.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) optimistis atas kerja sama yang dilakukan antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Japan International Cooperation Agency (JICA), yang diprediksi akan mempercepat transformasi digital di sektor IKM otomotif. Melalui inisiatif ini, peluang ekspansi ke pasar internasional semakin terbuka lebar. “Keberlanjutan program ini akan diperkuat dengan peningkatan kapasitas tenaga kerja dan pemantapan ekosistem industri yang lebih modern,” ujarnya.

Transformasi digital yang diimplementasikan tidak hanya mendukung daya saing IKM di pasar global, tetapi juga diharapkan mampu mereplikasi kesuksesan ini di sektor industri lainnya. “Dengan dukungan berbagai pihak, kita bisa menjadikan IKM lebih mandiri, inovatif, dan berdaya saing di tingkat global,” tambah Reni, salah satu tokoh penting dalam inisiatif ini.

Dalam upaya mendukung transformasi digital tersebut, Direktorat IKM Logam Mesin, Elektronik dan Alat Angkut (LMEA) turut menggandeng 13 IKM komponen otomotif dan 18 perusahaan startup teknologi (SIers) binaan untuk terlibat dalam temu bisnis berbasis platform digital yang dinamakan “Startup for Industry”. Dini Hanggandari, Direktur IKM LMEA, menjelaskan bahwa “Melalui sistem Matching Hub ini, sektor IKM dapat menemukan penyedia solusi teknologi yang tepat guna diterapkan dalam lini produksinya, sehingga mampu bersaing di era industri 4.0,” ujarnya.

Platform digital Matching Hub bukan hanya wadah untuk temu bisnis, namun juga jembatan bagi IKM untuk berkolaborasi dengan para inovator teknologi. Temu bisnis ini berlangsung secara intensif selama tiga minggu, mulai dari tanggal 26 Februari 2025 hingga 25 Maret 2025. Tahapan berikutnya melibatkan seleksi terhadap kebutuhan suppliers dengan teknologi yang ditawarkan oleh SIers, dilakukan oleh Tim JICA dan Direktorat IKM LMEA. Proses ini diakhiri dengan penetapan penerima fasilitasi implementasi teknologi 4.0 yang akan dilaksanakan di IKM komponen otomotif terpilih selama bulan Mei hingga Juli 2025.

Sinergi antara Kemenperin dan JICA melalui platform Matching Hub menjadi langkah strategis dalam mendorong transformasi digital yang berkelanjutan pada sektor industri. “Dengan sinergi yang berkelanjutan, kami yakin IKM di Indonesia dapat semakin mandiri, berdaya saing, dan berperan aktif dalam memperkuat perekonomian nasional,” tutup Dini dalam kesempatan yang sama.

Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada digitalisasi tetapi juga mendukung kemajuan industri 4.0 yang menjadi standar baru dalam dunia manufaktur modern. Dukungan yang diberikan meliputi dari peningkatan kapasitas tenaga kerja, pembaruan infrastruktur teknologi hingga pengintegrasian sistem operasi yang lebih efisien dan efektif.

Dengan langkah-langkah strategi yang telah dan akan dilaksanakan, sektor otomotif di Indonesia diprediksi akan terus menjadi salah satu sektor unggulan yang berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Transformasi digital yang kuat, sinergi antarsektor, serta kolaborasi internasional menjadi kunci bagi keberhasilan jangka panjang sektor otomotif dalam menghadapi perubahan dan dinamika pasar global yang semakin kompetitif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index