Mobil Listrik

Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Capai 2.175 Unit pada Januari 2025, Pasar Dikuasai Merek China

Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Capai 2.175 Unit pada Januari 2025, Pasar Dikuasai Merek China
Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Capai 2.175 Unit pada Januari 2025, Pasar Dikuasai Merek China

JAKARTA - Penjualan mobil listrik di Indonesia untuk periode Januari 2025 mencatatkan angka signifikan meskipun mengalami sedikit penurunan. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), jumlah penjualan mencapai 2.175 unit. Angka ini menunjukkan penurunan tipis dibandingkan dengan Desember 2024 yang mencapai 2.355 unit. Fenomena ini memperlihatkan tren menarik, di mana pabrikan asal China mendominasi pasar mobil listrik di Tanah Air.

Merek BYD asal China sukses menjadi pemimpin pasar dengan model MPV listrik M6 yang mencatat penjualan sebanyak 581 unit. Chery dengan model J6 mengikuti di posisi kedua dengan penjualan sebanyak 423 unit. Data ini menunjukkan bahwa sembilan dari sepuluh mobil listrik terlaris pada Januari 2025 adalah dari pabrikan China, menegaskan kuatnya dominasi mereka pada pangsa pasar lokal.

Pada posisi ketiga dan keempat, BYD kembali mencatatkan prestasi dengan model Seal yang terjual sebanyak 285 unit dan model Atto 3 yang mencapai penjualan sebanyak 240 unit. Sementara itu, Wuling turut serta dalam persaingan dengan dua model unggulannya, yakni Binguo EV yang terjual 147 unit dan Air EV dengan 134 unit, masing-masing berada di posisi kelima dan keenam.

Analis pasar menilai dominasi pabrikan China ini bukanlah hal yang mengejutkan. “China memiliki keunggulan dalam hal teknologi baterai dan produksi massal yang efisien. Ini membuat mereka dapat menawarkan harga yang kompetitif dengan kualitas yang baik,” ujar Rinno Edi Saputro, pengamat industri otomotif dari sebuah lembaga riset terkemuka di Jakarta.

Chery Omoda E5 menduduki urutan ketujuh dengan distribusi sebanyak 127 unit ke diler, sementara MG4 EV menyusul di posisi kedelapan dengan 95 unit. Wuling terus memperkuat posisinya di pasar Indonesia dengan Cloud EV berada di posisi sembilan dengan 58 unit. Dalam periode yang sama, Hyundai IONIQ 5 dari Korea Selatan harus puas dengan posisi ke-10, hanya dengan penjualan 57 unit, terpaut satu unit dari Cloud EV.

Penetrasi merek China dalam pasar mobil listrik Indonesia telah menjadi perhatian global. Produsen mobil dari negara tersebut mampu mengombinasikan teknologi inovatif dan harga bersaing. “Konsumen Indonesia yang semakin sadar akan lingkungan serta insentif pemerintah terkait mobil listrik turut mendorong pertumbuhan ini,” tambah Rinno.

Adapun penjualan mobil listrik lainnya, posisi ke-11 ditempati oleh Neta V-II dengan 57 unit dan diikuti oleh Citroen E-C3 dengan 36 unit di posisi ke-12. MG ZS EV berbagi tempat ke-13 dengan Neta X dengan masing-masing menjual 33 unit. Hyundai Kona EV, Gelora E, dan produk-produk lain dari merek global seperti BMW, Kia, dan Mercedes-Benz, mengisi daftar berikutnya dengan angka penjualan yang lebih kecil, masing-masing di bawah 30 unit.

Sekilas tentang penjualan mobil listrik di Indonesia:

1. BYD M6 - 581 unit
2. Chery J6 - 423 unit
3. BYD Seal - 285 unit
4. BYD Atto 3 - 240 unit
5. Wuling Binguo EV - 147 unit
6. Wuling Air EV - 134 unit
7. Chery Omoda E5 - 127 unit
8. MG 4 EV - 95 unit
9. Wuling Cloud EV - 58 unit
10. Hyundai IONIQ 5 - 57 unit

Pasar mobil listrik di Indonesia membuka peluang besar bagi konsumen yang mengedepankan efisiensi dan ramah lingkungan, serta bagi produsen untuk berinovasi dalam memenuhi kebutuhan yang terus berkembang. Dengan fokus yang acap kali diberikan pada keberlanjutan lingkungan dan efisiensi energi, dominasi pabrikan China menunjukkan kapasitas mereka dalam menyediakan solusi mobilitas masa depan bagi konsumen global, termasuk Indonesia. Ke depan, sinergi antara inovasi teknologi dan kebijakan proaktif dari pemerintah diharapkan dapat semakin mempercepat transisi menuju era kendaraan listrik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index