JAKARTA - Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan sekadar pembangunan gedung pemerintahan, tetapi juga pembangunan jaringan infrastruktur yang menjadi “saraf” kota cerdas, efisien, dan berkelanjutan.
Langkah strategis terbaru ditandai dengan penandatanganan kontrak pembangunan Jalan Kawasan Kompleks Yudikatif pada Jumat (31/10/2025). Proyek ini dijalankan oleh PT Hutama Karya (Persero) sebagai pemimpin Kerja Sama Operasi (KSO) BUMN Karya.
Jalan sepanjang 6,418 kilometer ini akan menjadi urat nadi utama Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), memastikan kelancaran interaksi antar-lembaga pemerintah dan memperkuat konektivitas di kawasan yudikatif, yang merupakan bagian penting dari klaster yudikatif–eksekutif–legislatif.
“Pembangunan proyek Jalan Kawasan Kompleks Yudikatif ini bukan sekadar membangun fisik, tetapi juga menjaga kualitas, estetika, dan prinsip keberlanjutan lingkungan,” ujar Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono.
Ruang Lingkup Proyek Tidak Hanya Perkerasan Jalan
Hutama Karya tidak hanya mengerjakan perkerasan jalan, tetapi juga membangun jembatan, bangunan pelengkap, sistem drainase, Penerangan Jalan Umum (PJU), serta penataan lanskap.
Salah satu inovasi utama adalah integrasi multi utility tunnel (MUT), terowongan bawah tanah yang menampung seluruh jaringan utilitas seperti listrik, komunikasi, dan air.
MUT ini diharapkan dapat menghilangkan pemandangan kabel semrawut sekaligus mempermudah pemeliharaan jaringan utilitas di masa depan. Penerapan konsep ini menjadi langkah awal dalam mengoptimalkan efisiensi dan estetika kota, sekaligus mengurangi risiko gangguan operasional.
Target Penyelesaian dan Komitmen BUMN Karya
Proyek KSO ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2027. Kehadiran Hutama Karya sebagai pemimpin konsorsium menegaskan komitmen BUMN Karya untuk mendukung percepatan pembangunan IKN, sekaligus menegaskan standar kualitas dan prinsip keberlanjutan yang menjadi tolok ukur pembangunan kota baru ini.
Menurut Mardiansyah, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, penerapan prinsip green infrastructure menjadi fokus utama dalam proyek ini.
“Perancangan sistem drainase berkelanjutan ditujukan untuk meningkatkan ketangguhan kota terhadap perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Pemilihan material juga diupayakan memiliki jejak karbon rendah,” jelas Mardiansyah.
Dampak Positif bagi Masyarakat dan Tenaga Kerja Lokal
Selain fungsi utama sebagai konektor antar-lembaga pemerintah, pembangunan infrastruktur ini juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Kalimantan Timur.
Proyek ini dioptimalkan untuk menyerap tenaga kerja lokal pada setiap tahap pembangunan, sehingga pembangunan IKN tidak hanya meningkatkan kualitas infrastruktur tetapi juga kesejahteraan masyarakat setempat.
Mardiansyah menambahkan, proyek Jalan Kawasan Kompleks Yudikatif akan memberikan nilai tambah bagi negara melalui fondasi mobilitas yang efisien dan berkelanjutan. Infrastruktur ini diharapkan mendukung kelancaran operasional pemerintahan di masa depan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup warga sekitar.
Prinsip Green Infrastructure dan Kesiapan Masa Depan
Konsep green infrastructure diterapkan mulai dari pemilihan material, sistem drainase, hingga penataan lanskap. Pendekatan ini memastikan kota memiliki ketahanan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan air yang efektif, dan kualitas lingkungan yang lebih baik.
Integrasi teknologi seperti MUT juga mencerminkan visi IKN sebagai kota masa depan. Dengan semua utilitas berada di bawah tanah, kota menjadi lebih rapi dan efisien. Selain itu, perawatan infrastruktur menjadi lebih mudah, mengurangi gangguan operasional dan biaya pemeliharaan jangka panjang.
Jalan Yudikatif sebagai Urat Nadi Mobilitas IKN
Sebagai jalan utama di Kawasan Yudikatif, proyek ini menjadi jalur vital untuk mobilitas lembaga negara dan pegawai pemerintah. Jalan ini akan menghubungkan klaster yudikatif dengan klaster eksekutif dan legislatif, sehingga mempermudah koordinasi dan interaksi antar-lembaga.
“Proyek ini bukan sekadar infrastruktur fisik, tetapi juga fondasi bagi efisiensi pemerintahan di IKN,” jelas Basuki. Dengan adanya jalan ini, diharapkan kegiatan administratif, transportasi, dan mobilitas masyarakat dapat berjalan lancar, aman, dan efisien.
Sinergi BUMN dalam Pembangunan IKN
Penandatanganan kontrak ini menjadi bukti sinergi BUMN dalam membangun IKN. Hutama Karya sebagai pemimpin KSO menunjukkan kemampuan BUMN dalam menangani proyek strategis berskala besar, mengintegrasikan berbagai fungsi infrastruktur, dan menerapkan standar global dalam pembangunan kota masa depan.
Selain aspek teknis, proyek ini juga memperkuat tata kelola, efisiensi, dan keberlanjutan lingkungan. Konsep pembangunan Jalan Kawasan Kompleks Yudikatif di IKN menjadi contoh penerapan infrastruktur modern yang selaras dengan prinsip kota cerdas.
Masa Depan Infrastruktur IKN
Dengan rampungnya proyek ini pada 2027, Jalan Kawasan Kompleks Yudikatif akan menjadi tulang punggung mobilitas di IKN. Integrasi multi utility tunnel, prinsip green infrastructure, serta perencanaan jangka panjang menegaskan bahwa IKN bukan sekadar kota administratif, tetapi kota masa depan yang cerdas, efisien, dan berkelanjutan.
Pembangunan jalan ini juga menjadi fondasi bagi pembangunan fasilitas publik lain di IKN, termasuk kompleks legislatif dan eksekutif, memastikan seluruh kota terintegrasi dengan baik dan mendukung tujuan pemerintah dalam menciptakan ibu kota modern yang layak huni, efisien, dan ramah lingkungan.