SEMBAKO

Cek Harga Sembako Jatim 1 November 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Cek Harga Sembako Jatim 1 November 2025, Ini Daftar Lengkapnya
Cek Harga Sembako Jatim 1 November 2025, Ini Daftar Lengkapnya

JAKARTA - Harga kebutuhan pokok di Jawa Timur kembali bergerak naik-turun pada awal November 2025.

Perubahan ini tidak hanya terjadi pada satu dua komoditas, melainkan hampir di seluruh sektor pangan utama, dari elpiji, cabai, hingga daging ayam.

Bagi masyarakat, kondisi ini menjadi tantangan tersendiri. Setiap kali harga bahan pokok naik, mereka harus menyesuaikan pengeluaran harian agar kebutuhan rumah tangga tetap terpenuhi.

Pantauan sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur menunjukkan adanya tren fluktuatif di beberapa komoditas. Pada Sabtu, 1 November 2025 pukul 09.19 WIB, beberapa harga mengalami kenaikan, sementara lainnya turun tipis.

Gas elpiji 3 kg, cabai rawit, cabai besar, dan cabai keriting tercatat naik. Sebaliknya, daging ayam ras, ayam kampung, serta telur ayam kampung mengalami penurunan harga. Sementara itu, sebagian besar bahan kebutuhan pokok lain seperti beras, gula, dan minyak goreng relatif stabil.

Rincian Harga Terbaru Sembako Jawa Timur

Sembilan bahan pokok (sembako) merupakan kebutuhan utama yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Meliputi beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan putih, serta gas elpiji dan garam.

Berikut daftar harga sembako terkini di Jawa Timur berdasarkan data resmi Siskaperbapo:

Beras Premium: Rp15.020/kg

Beras Medium: Rp12.874/kg

Gula Kristal Putih: Rp16.365/kg

Minyak Goreng Curah: Rp18.560/kg

Minyak Goreng Premium: Rp20.403/liter

Minyakita: Rp16.606/liter

Daging Sapi Paha Belakang: Rp119.405/kg

Daging Ayam Ras: Rp34.341/kg

Daging Ayam Kampung: Rp67.703/kg

Telur Ayam Ras: Rp28.285/kg

Telur Ayam Kampung: Rp45.904/kg

Cabai Merah Keriting: Rp45.242/kg

Cabai Merah Besar: Rp43.512/kg

Cabai Rawit Merah: Rp23.033/kg

Bawang Merah: Rp36.148/kg

Bawang Putih: Rp30.199/kg

Gas Elpiji 3 Kg: Rp19.910/tabung

Dari data tersebut, kenaikan signifikan terjadi pada cabai merah keriting sebesar Rp1.772 atau naik 4,08 persen, cabai rawit merah naik Rp536 atau 2,38 persen, dan cabai besar naik Rp316 atau 0,73 persen.

Sementara itu, daging ayam ras turun Rp831 atau 2,36 persen, ayam kampung turun Rp654 atau 0,96 persen, dan telur ayam kampung turun Rp440 atau 0,95 persen.

Perubahan harga ini menunjukkan pasar pangan di Jawa Timur masih bergerak dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal maupun internal.

Faktor Penyebab Perubahan Harga

Naik-turunnya harga sembako tidak terjadi secara acak. Beberapa faktor utama mempengaruhinya, mulai dari sisi produksi, distribusi, hingga kebijakan pemerintah.

Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan masyarakat meningkat sementara pasokan tetap atau berkurang, harga otomatis naik. Sebaliknya, kelebihan pasokan dapat menekan harga di pasar.

Cuaca dan Musim
Cuaca ekstrem, seperti hujan berkepanjangan atau kekeringan, dapat menurunkan hasil pertanian dan menyebabkan harga komoditas seperti cabai dan bawang melonjak.

Kebijakan Pemerintah
Kebijakan impor, pajak, atau subsidi bahan pokok berperan besar dalam menjaga stabilitas harga. Pembatasan impor misalnya, bisa menekan pasokan dan memicu kenaikan harga.

Kurs dan Inflasi
Nilai tukar rupiah terhadap dolar turut memengaruhi biaya impor bahan pangan, terutama untuk komoditas yang bahan bakunya berasal dari luar negeri.

Biaya Produksi dan Transportasi
Kenaikan harga bahan bakar, pupuk, atau ongkos logistik dapat meningkatkan harga akhir yang diterima konsumen.

Masalah Distribusi dan Logistik
Kemacetan, keterlambatan pengiriman, atau gangguan rantai pasok membuat pasokan di pasar berkurang, terutama di wilayah non-perkotaan.

Pemerintah daerah dan pusat terus berupaya menjaga kestabilan harga melalui operasi pasar, pengawasan distribusi, serta penyaluran subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Dampak Terhadap Rumah Tangga dan Konsumen

Bagi sebagian besar masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah, fluktuasi harga sembako berpengaruh langsung terhadap pengeluaran bulanan.

Kenaikan harga cabai atau elpiji, misalnya, meskipun hanya beberapa ratus rupiah, bisa berdampak signifikan jika dikalikan kebutuhan harian selama sebulan.

Menurut pengamat ekonomi lokal, kestabilan harga bahan pokok merupakan indikator penting kesejahteraan rakyat. Kenaikan beruntun tanpa pengendalian bisa menggerus daya beli masyarakat, terutama di daerah yang bergantung pada pasar tradisional.

Oleh karena itu, pemerintah daerah didorong untuk melakukan pemantauan rutin agar harga tetap terkendali. Di sisi lain, masyarakat juga diimbau untuk lebih bijak dalam mengatur konsumsi dan memilih bahan substitusi yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan nilai gizi.

Upaya Pemerintah Menjaga Stabilitas Harga

Pemerintah Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan terus melakukan koordinasi dengan pelaku pasar untuk menjaga pasokan dan menekan potensi kenaikan harga ekstrem.

Langkah-langkah seperti operasi pasar murah, distribusi logistik tambahan, serta pemantauan harga harian di pasar tradisional menjadi strategi utama.

Selain itu, penguatan sistem informasi harga bahan pokok seperti Siskaperbapo juga berperan penting. Dengan adanya data real-time, pemerintah dapat dengan cepat mengidentifikasi lonjakan harga dan segera mengambil langkah antisipatif.

Bank Indonesia dan instansi terkait juga berkolaborasi dalam menjaga stabilitas harga, mengingat gejolak harga pangan berpengaruh terhadap inflasi daerah dan nasional.

Fluktuasi harga sembako merupakan bagian dari dinamika ekonomi yang tidak bisa dihindari. Namun, masyarakat dapat meminimalkan dampaknya dengan berbelanja cerdas dan terencana.

Membuat daftar prioritas kebutuhan, memanfaatkan promo pasar, serta mengelola stok bahan pokok di rumah dapat membantu menjaga keseimbangan keuangan rumah tangga.

Meski harga cabai dan elpiji naik, turunnya harga ayam dan telur menjadi kabar baik yang bisa dimanfaatkan untuk menyesuaikan menu harian. Kunci utama menghadapi situasi seperti ini adalah fleksibilitas, perencanaan, dan informasi yang akurat.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, stabilitas harga sembako di Jawa Timur diharapkan dapat terus terjaga demi kesejahteraan bersama.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index