BANK JAGO

Bank Jago Perkuat Inovasi Digital dan Pertumbuhan Ekosistem Finansial

Bank Jago Perkuat Inovasi Digital dan Pertumbuhan Ekosistem Finansial
Bank Jago Perkuat Inovasi Digital dan Pertumbuhan Ekosistem Finansial

JAKARTA - Di tengah persaingan ketat perbankan digital dan dinamika ekonomi Indonesia, PT Bank Jago Tbk muncul sebagai salah satu bank digital dengan pertumbuhan paling cepat di tanah air. 

Bank ini membuktikan bahwa inovasi berbasis teknologi dan strategi kolaborasi menjadi kunci dalam memperkuat posisi di industri perbankan yang semakin kompetitif.

Dalam Focus Group Discussion (FGD) Senior Editor 2025 di Surabaya, Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, memaparkan capaian kinerja Bank Jago sepanjang tahun berjalan dan menekankan arah strategi ke depan yang berfokus pada efisiensi, kolaborasi, serta pemberdayaan masyarakat.

Menurut Arief, pertumbuhan Bank Jago sepanjang 2025 tergolong signifikan. “Untuk tumbuh 30 persen sebenarnya tidak terlalu susah, karena size kami masih kecil. Dalam laporan keuangan kuartal III, aset kita tumbuh 36 persen, hampir mencapai Rp24 triliun,” ujarnya.

Arief menekankan bahwa pertumbuhan ini terjadi secara alami meski tahun ini cukup dinamis. “Apalagi Indonesia memiliki hari libur paling banyak di dunia, sehingga second quarter agak melambat. Tapi secara keseluruhan kita tetap bisa tumbuh sehat. Yang penting jangan besar kepala apa yang kita capai jangan sampai membuat kita paranoid,” tambahnya.

Hingga September 2025, laba bersih Bank Jago mencapai Rp199 miliar, melonjak 132 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. “Ini hasil kerja keras sembilan bulan terakhir. Ke depan, kami terus berusaha dengan harapan kondisi ekonomi tetap mendukung,” kata Arief.

Ekosistem dan Kemitraan sebagai Mesin Pertumbuhan

Salah satu faktor keberhasilan Bank Jago adalah strategi leveraging ecosystem. Arief menjelaskan, “Partner kita sudah mencapai 24 entitas dan seluruhnya sudah terleverage dengan baik. Kami akan terus mengelaborasi di banyak sektor.”

Senada, Sonny Christian Joseph, Direktur Bisnis Bank Jago, menekankan pentingnya kolaborasi dengan mitra strategis sebagai penggerak utama pertumbuhan. “Pertumbuhan year on year kita di angka 36 persen atau hampir Rp24 triliun. Ini berkat kerja sama strategis dengan partner-partner kita. Kita bersyukur bisa mencapai titik ini,” katanya.

Inovasi produk juga menjadi fokus utama. Sonny mengungkapkan bahwa produk pembiayaan menunjukkan kinerja yang baik, dan dalam waktu dekat Bank Jago akan meluncurkan Jago Dana Siaga, layanan pinjaman berbasis QRIS. “Produk ini bersifat open market, jadi siapa pun bisa mengajukan pinjaman tanpa harus menjadi nasabah Bank Jago. Kami melibatkan partner dan nasabah untuk memperluas akses pembiayaan,” jelas Sonny.

Yusuf Putera, tim pengembangan produk Bank Jago, menambahkan bahwa fleksibilitas menjadi keunggulan utama. “Nasabah bisa membayar pinjaman secara langsung atau melalui cicilan. Kami sedang dalam tahap finalisasi agar produk ini sesuai kebutuhan pengguna,” katanya.

Inovasi Produk dan Layanan Finansial

Bank Jago terus mendorong pengembangan produk yang relevan dengan kebutuhan nasabah digital. Produk Jago Dana Siaga adalah contoh nyata, karena memudahkan akses pinjaman melalui mekanisme QRIS tanpa harus memiliki rekening Bank Jago. Hal ini sejalan dengan strategi bank untuk memperluas inklusi finansial.

Selain itu, Bank Jago juga tengah menyiapkan peluncuran Kartu Visa Jago Pro. Arief Harris menjelaskan, “Kartu ini ditujukan bagi para entrepreneur digital dan content creator yang menggunakan media sosial sebagai ladang bisnis. Desain dan fitur-fiturnya disesuaikan dengan kebutuhan mereka.”

Produk ini menjadi bagian dari inisiatif Financial Health Navigator, yang membantu nasabah mengelola keuangan secara cerdas dan berkelanjutan.

Fokus pada Tanggung Jawab Sosial

Bank Jago tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga menaruh perhatian besar pada tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Maya Kartika, Head of Culture, Communication & Sustainability Bank Jago, menegaskan bahwa program CSR berfokus pada empowerment, bukan sekadar charity.

“Melalui program Jagoan Baca, kami mendorong literasi keuangan di berbagai komunitas, agar masyarakat memahami value of money—cara menghargai uang dan pentingnya tanggung jawab finansial. Karyawan Bank Jago juga ikut terlibat langsung sebagai pengajar,” jelas Maya.

Menurut Maya, pendidikan finansial merupakan strategi jangka panjang. “Kami ingin mengubah perilaku sosial melalui edukasi. Misalnya, anak-anak diajak berpikir: mau beli Starbucks atau menabung? Dengan begitu, perilaku dan pola pikir bisa berubah dari level individu hingga komunitas,” tambahnya.

Strategi Ke Depan: Pertumbuhan dan Makna

Dengan kombinasi pertumbuhan bisnis yang kuat, inovasi produk berbasis teknologi, serta program sosial yang menyentuh masyarakat, Bank Jago menunjukkan arah baru perbankan digital Indonesia. Tidak hanya sekadar mengejar angka, tetapi juga membangun ekosistem finansial yang sehat, inklusif, dan berdaya.

“Tujuan kita bukan sekadar menjadi besar, tapi menjadi bermakna,” tutup Arief Harris Tandjung, menegaskan visi Bank Jago di era perbankan digital yang semakin kompetitif.

Bank Jago membuktikan bahwa inovasi, kolaborasi, dan pemberdayaan sosial bisa berjalan bersamaan. Model ini tidak hanya mendorong pertumbuhan finansial, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas. 

Dengan pendekatan ini, Bank Jago berpotensi menjadi contoh bagi bank digital lain dalam menggabungkan bisnis dan tanggung jawab sosial secara seimbang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index