INVESTASI

Investasi Meningkat, Indonesia Optimis Raih Pertumbuhan Ekonomi

Investasi Meningkat, Indonesia Optimis Raih Pertumbuhan Ekonomi
Investasi Meningkat, Indonesia Optimis Raih Pertumbuhan Ekonomi

JAKARTA - Di tengah tantangan global yang terus berubah, pemerintah Indonesia menempatkan investasi sebagai tulang punggung utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

 Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu, menegaskan bahwa perbaikan regulasi dan iklim investasi yang kondusif menjadi syarat mutlak agar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dapat tercapai.

Menurut Mari, tidak ada jalan lain untuk mencapai target tersebut selain melalui peningkatan investasi, baik secara kuantitas maupun kualitas. 

“Kita melihat bagaimana bisa mencapai jumlah 8 persen, tidak ada jalan lain kecuali melalui investasi. Bukan saja investasi secara kuantitatif, tetapi juga bagaimana capital investment itu dikubinikan untuk mencapai target tersebut,” ujarnya.

Peluang Relokasi Investasi Global dan Tantangan Daya Tarik Indonesia

Perubahan kebijakan tarif antarnegara membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi destinasi utama relokasi investasi global. Berdasarkan survei yang diikuti Mari, sekitar 70 persen investor di kawasan ASEAN tetap berkomitmen untuk berinvestasi di wilayah ini sebagai strategi diversifikasi risiko.

Namun, Indonesia dihadapkan pada tantangan memperkuat daya tarik investasi agar tidak kalah bersaing dengan negara lain di kawasan. Pemerintah menyadari hal ini dan sudah mengambil langkah strategis, seperti penyelesaian perjanjian EU-Indonesia SEPA dan kebijakan tarif diferensial dengan Vietnam. 

“Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat akses pasar ekspor, khususnya ke Eropa,” jelas Mari.

Peran APBN dan Stimulus Fiskal dalam Mendukung Investasi

Tidak hanya regulasi dan perjanjian perdagangan, peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga sangat krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. 

Mari menegaskan bahwa stimulus fiskal yang diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat infrastruktur sangat berdampak positif terhadap keberlangsungan investasi.

APBN yang efektif mampu menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaku usaha, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini sekaligus menunjukkan pentingnya koordinasi antar kementerian dan lembaga dalam mengelola kebijakan fiskal secara tepat.

Reformasi Regulasi untuk Mempermudah Berusaha

Untuk menciptakan iklim investasi yang menarik, pemerintah terus melakukan reformasi struktural di bidang regulasi. Salah satu langkah penting adalah penerbitan Keputusan Menteri Investasi Nomor 28 Tahun 2025 yang mengatur perbaikan sistem Online Single Submission (OSS).

Kini, izin usaha dapat selesai dalam waktu tiga hari kerja. Jika tidak, sistem akan otomatis mengeluarkan izin tersebut. 

“Diharapkan ini mengakhiri keluhan lama bahwa OSS itu SOS,” tutur Mari, mengacu pada pengalaman sebelumnya yang banyak mendapatkan kritik dari pelaku usaha.

Evaluasi Hambatan Perdagangan dan Penetapan Upah Minimum Terpadu

Selain itu, pemerintah juga tengah mengkaji berbagai hambatan perdagangan yang selama ini menjadi tantangan. Sekitar 33 persen nilai impor masih terserap oleh biaya administrasi yang tinggi, sehingga perlu adanya perbaikan agar arus barang lebih lancar dan efisien.

Koordinasi dengan kementerian terkait juga terus dilakukan untuk memberikan kepastian hukum kepada pelaku usaha. Salah satunya melalui penetapan Upah Minimum Terpadu (UMT), yang bertujuan menjaga keseimbangan antara kebutuhan pekerja dan daya saing dunia usaha.

Membangun Daya Saing Ekonomi Melalui Investasi

Semua langkah strategis yang diambil pemerintah ini ditujukan untuk memperkuat daya saing ekonomi nasional. Dengan iklim investasi yang semakin menarik, diharapkan realisasi investasi akan semakin cepat dan memberi dorongan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Mari meyakini bahwa melalui investasi yang tepat sasaran dan didukung regulasi yang kuat, Indonesia mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang sudah ditetapkan. Hal ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menghadapi dinamika ekonomi global dan memperkuat perekonomian domestik.

Investasi bukan sekadar angka, melainkan fondasi utama dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Dengan reformasi regulasi, perjanjian perdagangan yang strategis, serta stimulus fiskal yang terukur, Indonesia berpotensi besar menggenjot pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen. 

Pemerintah terus berupaya menciptakan lingkungan bisnis yang ramah dan kompetitif demi menarik investasi domestik maupun asing, sehingga masa depan ekonomi Indonesia semakin cerah dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index