JAKARTA - Pembangunan Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Aceh, terus mengalami perkembangan yang signifikan.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), kontraktor pelaksana utama, mengungkapkan bahwa hingga Oktober 2025, progres pengerjaan proyek ini telah mencapai 51,84%.
Proyek yang bernilai Rp677,34 miliar tersebut diharapkan dapat segera memberikan manfaat besar, terutama untuk irigasi dan pengendalian banjir di wilayah sekitar.
Dua Paket Pekerjaan Utama yang Sedang Berjalan
Menurut Ermy Puspa Yunita, Corporate Secretary Waskita Karya, proyek Bendungan Rukoh terdiri dari dua paket pekerjaan utama. Pada paket pertama, Waskita telah menyelesaikan pembangunan saluran suplesi terbuka sepanjang 3.384 meter dari total 4.097 meter yang direncanakan.
Sementara itu, pada paket kedua atau paket lanjutan, saluran suplesi yang telah dikerjakan mencapai 1.416 meter dari total panjang 2.520 meter.
Kemajuan ini menunjukkan kerja keras dan efisiensi dalam mengelola proyek yang tidak mudah ini. Melalui pembagian pekerjaan ke dalam dua paket utama, Waskita Karya dapat memastikan bahwa pengerjaan proyek berjalan simultan dan fokus pada penyelesaian tiap bagian secara sistematis.
Peran Vital Bendungan Rukoh untuk Aceh
Bendungan Rukoh dirancang dengan kapasitas tampung air yang besar, mencapai 128 juta meter kubik, dengan luas genangan hingga 687 hektar.
Fungsi utama bendungan ini adalah untuk mendukung kebutuhan irigasi di wilayah Pidie serta menjadi alat pengendalian banjir yang efektif.
Dalam konteks irigasi, bendungan ini akan membantu memastikan ketersediaan air yang cukup bagi sektor pertanian, yang sangat penting untuk meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani lokal.
Sementara fungsi pengendalian banjir akan membantu mencegah kerusakan infrastruktur dan lahan akibat banjir musiman yang sering terjadi di Aceh.
Ermy menegaskan bahwa “Waskita Karya terus mempercepat pembangunan proyek bangunan pengarah, agar bisa segera mendukung fungsi Bendungan Rukoh.”
Dengan pernyataan tersebut, Waskita Karya menunjukkan komitmennya untuk menyelesaikan proyek secara tepat waktu dan berkontribusi bagi kemajuan daerah.
Manfaat Ekonomi dan Sosial bagi Masyarakat Lokal
Tidak hanya sekadar membangun infrastruktur fisik, proyek Bendungan Rukoh juga membawa dampak sosial yang besar bagi masyarakat sekitar.
Sebanyak hampir 80 persen tenaga kerja yang terlibat dalam proyek ini adalah warga lokal, yang berarti lapangan pekerjaan terbuka luas bagi penduduk Pidie dan sekitarnya.
Keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proyek ini bukan hanya soal memberikan pekerjaan, tetapi juga transfer pengetahuan dan keterampilan yang dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di daerah tersebut.
Hal ini sejalan dengan misi Waskita Karya untuk memberdayakan masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui proyek-proyek strategis.
Penyerapannya tenaga kerja lokal juga membantu mengurangi tingkat pengangguran serta mendorong perputaran ekonomi di sektor jasa dan kebutuhan sehari-hari selama masa konstruksi berlangsung.
Waskita Karya dan Komitmen Infrastruktur Nasional
Bendungan Rukoh merupakan salah satu proyek strategis dari portofolio besar PT Waskita Karya dalam pembangunan sumber daya air di Indonesia.
Tahun 2024 menjadi tahun yang produktif bagi perusahaan ini, dengan empat bendungan besar telah diresmikan, yaitu Karian, Margatiga, Leuwikeris, dan Temef.
Selain itu, Waskita Karya juga masih mengerjakan beberapa proyek sumber daya air lainnya, seperti Bendungan Jragung, Mbay, Bener, serta proyek irigasi Belitang Lempuing.
Keberlanjutan pengerjaan berbagai proyek ini menunjukkan dedikasi Waskita Karya dalam menghadirkan infrastruktur yang mendukung kebutuhan nasional, khususnya dalam hal pengelolaan air dan ketahanan pangan.
Ermy menegaskan, “Komitmen ini menjadi cerminan konsistensi Perseroan dalam menghadirkan infrastruktur yang andal sekaligus menjawab kebutuhan pembangunan nasional.” Pernyataan ini menggarisbawahi peran strategis Waskita Karya dalam mendukung visi pemerintah melalui proyek-proyek infrastruktur berkualitas.
Tantangan Teknis dan Strategi Penyelesaian
Pembangunan bendungan adalah pekerjaan yang kompleks dan penuh tantangan. Faktor alam seperti cuaca, kondisi tanah, dan topografi menjadi kendala utama yang harus dihadapi oleh tim konstruksi.
Selain itu, koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat, juga menjadi aspek krusial untuk kelancaran proyek.
Pemeliharaan kualitas bahan dan standar konstruksi menjadi prioritas utama, mengingat bendungan ini harus dapat berfungsi optimal dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, Waskita Karya menerapkan berbagai teknologi dan metode modern dalam pembangunan agar hasil akhir dapat sesuai dengan standar nasional dan internasional.
Proyek ini juga menerapkan manajemen risiko yang ketat untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan selama konstruksi, seperti potensi keterlambatan atau hambatan teknis.
Dengan perencanaan matang dan pelaksanaan yang disiplin, Waskita Karya optimis proyek Bendungan Rukoh dapat diselesaikan tepat waktu.
Dampak Jangka Panjang bagi Pembangunan Aceh
Setelah selesai, Bendungan Rukoh diharapkan akan memberikan manfaat jangka panjang yang luas bagi Aceh. Dengan kapasitas tampung yang besar, bendungan ini akan menjamin pasokan air yang cukup untuk pertanian selama musim kemarau, sehingga meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan petani.
Selain itu, fungsi pengendalian banjir akan meminimalisasi risiko kerusakan pada infrastruktur dan pemukiman akibat banjir. Keamanan dan kenyamanan masyarakat akan meningkat, yang berkontribusi pada kualitas hidup dan stabilitas ekonomi wilayah.
Proyek ini juga akan menjadi salah satu contoh sukses pengembangan infrastruktur sumber daya air yang dapat direplikasi di daerah lain di Indonesia, khususnya wilayah yang menghadapi tantangan serupa.
Pembangunan Bendungan Rukoh oleh PT Waskita Karya yang telah mencapai progres 51,84% hingga Oktober 2025 merupakan bukti nyata keseriusan dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur nasional.
Proyek yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal ini memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Waskita Karya tetap optimis untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Aceh. Ini menjadi salah satu kontribusi penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.