JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mendapat ucapan ulang tahun lebih awal dari Chairman and Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr. yang biasa dikenal sebagai Steve Forbes. 

Ucapan tersebut disampaikan dalam sesi dialog di Forbes Global CEO Conference yang diadakan di Hotel St. Regis, Jakarta.

Ulang tahun Presiden Prabowo jatuh pada Jumat, 17 Oktober 2025, tepat dua hari setelah acara berlangsung. Momen tersebut menjadi bagian dari dialog hangat yang memperlihatkan apresiasi internasional terhadap sosok kepala negara.

Steve Forbes membuka percakapan dengan menyampaikan harapan ulang tahun sekaligus mengomentari usia Prabowo yang terlihat jauh lebih muda. 

"Dan pada hari Jumat, Jumat ini, kita merayakan ulang tahun (anda). Dan karena saya lebih tua dari Anda, saya bisa menyebutkan, karena Anda terlihat muda bagi saya," ujarnya.

Ucapan itu membuat suasana dialog menjadi lebih santai dan hangat. Para hadirin pun merasakan keakraban antara Steve Forbes dan Presiden Prabowo.

Refleksi Satu Tahun Pemerintahan

Dalam dialog tersebut, Steve Forbes juga menyinggung peringatan satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto yang akan jatuh pada 20 Oktober 2025. Ia menganggap pencapaian Prabowo selama satu tahun memimpin Indonesia sudah sangat luar biasa.

Pernyataan ini memberi gambaran betapa perhatian dunia internasional terhadap perkembangan pemerintahan Indonesia saat ini. Forum CEO dunia menjadi ajang bagi pemimpin global untuk saling mengenal dan berbagi pengalaman kepemimpinan.

Prabowo sendiri menyambut pujian tersebut dengan rendah hati dan menjelaskan tantangan yang dihadapi selama masa kepemimpinannya. Ia menggarisbawahi pentingnya kerja keras dalam menghadapi berbagai masalah nasional dan global.

Sesi dialog ini juga menjadi kesempatan bagi Prabowo untuk memperkenalkan visi dan misi pemerintahannya kepada audiens internasional. Pihak-pihak yang hadir terlihat sangat tertarik mendengarkan paparan dan strategi pembangunan Indonesia ke depan.

Kisah Pendidikan yang Berwarna

Steve Forbes penasaran dengan latar belakang pendidikan Prabowo yang unik dan tersebar di berbagai negara. Ia menyinggung pengalaman belajar Prabowo di Inggris, Swiss, dan Amerika Serikat.

Prabowo menjelaskan bahwa perjalanan pendidikannya tidak terlepas dari dinamika keluarga dan sejarah politik Indonesia. "Saya rasa, saya mengikuti ayah saya, tentu saja, keluarga saya saat itu. Intinya, ayah saya sedang diasingkan," tuturnya.

Keluarga Soemitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo, memang harus berpindah-pindah negara selama masa pengasingan. Setiap dua tahun mereka berganti tempat tinggal, mengikuti perjalanan politik dan kondisi keluarga.

Perpindahan tersebut mempengaruhi proses pendidikan Prabowo yang berlangsung di sekolah-sekolah internasional. Pengalaman ini memberi warna dan perspektif global dalam cara pandang dan pendekatan Prabowo terhadap berbagai isu.

Perjalanan Keluarga dan Politik

Kisah pengasingan ayah Prabowo menjadi bagian penting dalam sejarah keluarga mereka. Soemitro Djojohadikusumo dikenal sebagai penentang Presiden Soekarno sehingga harus meninggalkan Indonesia.

Prabowo menyatakan, "Jadi, ketika Presiden Soekarno berkuasa, ayah saya, karena alasan politik, meninggalkan negara ini dan kami pun mengikutinya." Mereka terus mengikuti ayah ke mana pun harus pergi.

Inggris menjadi tempat terakhir keluarga Prabowo sebelum akhirnya kembali ke Indonesia. Pada tahun 1968, mereka pulang saat situasi politik sudah berubah di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Ayah Prabowo dipanggil kembali oleh Presiden Soeharto untuk mengabdi dalam pemerintahan. Kondisi ini menandai babak baru dalam kehidupan keluarga dan juga karier politik Prabowo.

Menapak Usia 74 Tahun

Presiden Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951. Pada tahun 2025 ini, beliau genap berusia 74 tahun.

Perjalanan panjang hidup dan pengabdiannya untuk bangsa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ulang tahun kali ini terasa lebih bermakna karena dirayakan di tengah forum global yang menghadirkan tokoh-tokoh penting dunia.

Ucapan dari Steve Forbes menjadi simbol pengakuan atas kiprah dan dedikasi Prabowo di panggung nasional maupun internasional. Momentum ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang semakin diperhitungkan dalam percaturan global.

Prabowo pun bertekad untuk terus membawa Indonesia maju dengan semangat dan kerja keras. Pengalaman masa lalu serta dukungan dari berbagai pihak menjadi modal penting dalam mengemban tugas sebagai kepala negara.