Wapres Gibran

Wapres Gibran Tegaskan Komitmen Penyelesaian Bendungan Way Apu

Wapres Gibran Tegaskan Komitmen Penyelesaian Bendungan Way Apu
Wapres Gibran Tegaskan Komitmen Penyelesaian Bendungan Way Apu

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka menegaskan pentingnya penyelesaian proyek Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru, Maluku, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 

Ia menilai proyek ini tidak hanya menjadi sarana infrastruktur, tetapi juga simbol pemerataan pembangunan nasional di kawasan timur Indonesia.

“Pembangunan ini harus selesai tepat waktu dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Gibran.

Pernyataan itu disampaikan setelah dirinya meninjau langsung progres pembangunan bendungan terbesar di Maluku.

Bendungan Way Apu, Simbol Pemerataan Pembangunan

Menurut Gibran, pembangunan Bendungan Way Apu memiliki arti strategis karena menjadi bukti nyata perhatian pemerintah pusat terhadap daerah kepulauan di Indonesia Timur. 

Ia menilai keberadaan bendungan ini akan membuka akses terhadap air, energi, dan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat Maluku.

“Bendungan Way Apu akan menjadi sumber kehidupan baru bagi petani, nelayan, dan seluruh warga Maluku,” katanya. 

Ia menambahkan, proyek tersebut juga mencerminkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan pembangunan nasional tidak berhenti di Pulau Jawa, tetapi menjangkau hingga ke daerah terluar.

Pembangunan untuk Masyarakat dan Ketahanan Pangan

Dalam tinjauan lapangannya, Gibran menegaskan bahwa Bendungan Way Apu merupakan salah satu proyek strategis yang akan membawa dampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. 

Ia berharap bendungan ini dapat menjadi sumber air utama yang mendukung sektor pertanian dan menjaga ketahanan pangan wilayah Maluku.

Proyek tersebut ditargetkan mampu mengairi sekitar 10.562 hektar lahan pertanian dan menyediakan air baku sebesar 0,205 meter kubik per detik. 

Selain itu, bendungan ini akan membantu mengendalikan banjir hingga 394 meter kubik per detik sehingga memberi rasa aman bagi masyarakat sekitar.

Pengawasan, Integritas, dan Dukungan Pemerintah Daerah

Dalam kesempatan yang sama, Wapres Gibran mengingatkan seluruh pihak yang terlibat dalam proyek Bendungan Way Apu agar menjaga komitmen dan integritas dalam penyelesaiannya. Ia menekankan bahwa kualitas pekerjaan harus dijaga agar proyek ini benar-benar membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Kunjungan Gibran turut didampingi oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Bupati Buru Ikram Umasugi, serta sejumlah pejabat daerah lainnya. Kehadiran para pemimpin daerah ini menunjukkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur vital di Maluku.

Sementara itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan di wilayahnya. 

Ia menyebut kunjungan Wapres menjadi bukti nyata bahwa Maluku kini termasuk dalam prioritas utama pembangunan nasional di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Pemerintah Provinsi Maluku akan terus mendukung penuh penyelesaian proyek ini. Way Apu bukan hanya bendungan, ini adalah harapan besar bagi Maluku untuk keluar dari ketertinggalan dan menuju kemandirian ekonomi,” ujar Hendrik. 

Ia menegaskan bahwa dukungan seluruh elemen daerah menjadi kunci keberhasilan penyelesaian proyek strategis tersebut.

Menuju Maluku Mandiri dan Berdaya Saing

Secara teknis, Bendungan Way Apu memiliki tinggi 69 meter, panjang puncak 490 meter, dan luas genangan mencapai 273,79 hektar. Dengan kapasitas tampung hingga 50 juta meter kubik air, bendungan ini akan menjadi salah satu infrastruktur air terbesar di kawasan timur Indonesia.

Progres pembangunan bendungan telah mencapai 79,8 persen dan ditargetkan tuntas pada September 2026. Wapres Gibran menekankan agar capaian tersebut terus dipertahankan dan seluruh hambatan di lapangan dapat segera diselesaikan secara kolaboratif.

Selain fungsi irigasi dan pengendalian banjir, Bendungan Way Apu juga akan dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 8 megawatt. 

Energi listrik yang dihasilkan diproyeksikan mampu menerangi sekitar 8.750 rumah tangga, sekaligus memperkuat pasokan energi di wilayah Maluku.

Tidak hanya itu, bendungan ini juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata air. Dengan panorama alam yang indah, kawasan tersebut dapat menjadi destinasi baru yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar.

Gibran menilai, keberadaan Bendungan Way Apu akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan Maluku yang lebih maju dan berdaya saing. 

Proyek ini diharapkan mampu membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan serta memperkuat ketahanan air dan energi nasional.

“Pembangunan Bendungan Way Apu harus menjadi kebanggaan masyarakat Maluku. Ini bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi langkah nyata menuju Indonesia yang lebih merata dan berkeadilan,” tegas Gibran. 

Ia juga meminta agar koordinasi antarinstansi tetap dijaga agar penyelesaian proyek dapat berjalan lancar sesuai jadwal.

Melalui proyek ini, pemerintah ingin memastikan setiap daerah di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Gibran menekankan bahwa pembangunan di Maluku harus menjadi simbol keberhasilan pemerataan ekonomi dan wujud nyata dari semangat membangun dari pinggiran.

Ia menutup kunjungannya dengan mengingatkan kembali pentingnya gotong royong dalam setiap proses pembangunan nasional. 

Menurutnya, keberhasilan proyek strategis seperti Bendungan Way Apu akan menjadi cerminan dari komitmen bersama menuju Indonesia yang sejahtera, mandiri, dan inklusif bagi seluruh rakyatnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index