BMKG

BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepanjang Pekan Ini, Warga Diminta Waspada

BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepanjang Pekan Ini, Warga Diminta Waspada
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepanjang Pekan Ini, Warga Diminta Waspada

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai potensi cuaca ekstrem yang berpotensi melanda Indonesia dalam sepekan ke depan. Perubahan cuaca ini terkait dengan perkembangan fenomena atmosfer yang signifikan, terutama kehadiran bibit siklon tropis 96S yang terdeteksi di Laut Arafura bagian barat.

Menurut BMKG, bibit siklon tropis 96S terdeteksi di sekitar barat daya Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 25 knot dan tekanan udara 1004 hPa. Bibit siklon ini bergerak ke arah barat daya dan diperkirakan akan berpengaruh pada cuaca di sejumlah wilayah, termasuk Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku bagian selatan, dan Papua Selatan.

“Kami telah memantau bibit siklon ini dengan seksama. Kehadirannya akan berpotensi memicu cuaca buruk di beberapa daerah, termasuk hujan deras yang disertai angin kencang dan gelombang laut yang tinggi,” jelas Mulyono, Kepala BMKG, dalam keterangan resminya yang diterima pada Senin, 14 April 2025.

Dampak Cuaca Ekstrem di Wilayah Tertentu

Keberadaan bibit siklon ini juga menyebabkan peningkatan tinggi gelombang laut, khususnya di sekitar pusat sirkulasi siklon. Hal ini membuat wilayah pesisir dan perairan, terutama di sekitar NTT dan Maluku, perlu lebih waspada terhadap potensi bencana terkait cuaca ekstrem. Pihak berwenang di daerah pesisir diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi yang bisa berbahaya bagi nelayan dan pengguna transportasi laut.

BMKG juga mengingatkan bahwa dalam sepekan ke depan, wilayah Indonesia bagian selatan dan timur berpotensi mengalami curah hujan tinggi. Wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan berisiko mengalami hujan lebat. Selain itu, angin kencang juga diperkirakan akan melanda Maluku dan NTT.

"Potensi curah hujan yang tinggi ini didorong oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), serta pengaruh dari beberapa gelombang atmosfer lainnya seperti Gelombang Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin," ungkap Mulyono. Kombinasi dari fenomena atmosfer tersebut dapat menyebabkan pembentukan awan konvektif yang meningkatkan intensitas hujan, berpotensi disertai angin kencang dan kilat atau petir.

Masa Peralihan dari Musim Hujan ke Musim Kemarau

Di sisi lain, beberapa daerah di Indonesia kini sedang memasuki masa peralihan antara musim hujan menuju musim kemarau. BMKG mengingatkan bahwa pada masa transisi ini, cuaca cenderung dinamis dan cepat berubah. "Selama masa pancaroba, potensi hujan tiba-tiba disertai angin kencang dan petir masih bisa terjadi, terutama pada siang atau sore hari," tambah Mulyono. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu siap menghadapi perubahan cuaca yang bisa datang secara mendadak dan bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya.

Imbauan dan Langkah Waspada

Menghadapi potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan, BMKG mengeluarkan serangkaian imbauan untuk masyarakat:

Waspadai hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir, terutama di daerah yang rawan bencana alam.

Jauhi area terbuka saat terjadi hujan petir, serta hindari berlindung di bawah pohon atau bangunan yang berisiko roboh.

Berhati-hatilah saat berkendara di jalan yang licin akibat hujan deras.

Siapkan diri terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang dapat terjadi di sejumlah daerah yang berisiko tinggi.

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari sumber resmi, seperti situs web BMKG atau media sosial resmi. "Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru. Kami mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan siaga menghadapi cuaca ekstrem serta memahami langkah-langkah evakuasi yang diperlukan," ungkap Mulyono.

Pentingnya Kewaspadaan Masyarakat

Peringatan dari BMKG ini semakin penting mengingat dampak cuaca ekstrem yang tidak dapat diprediksi sepenuhnya. Masyarakat diimbau untuk lebih memperhatikan perubahan cuaca, terlebih lagi dengan adanya potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja. Selain itu, upaya mitigasi bencana perlu diperkuat melalui kerja sama antara pemerintah daerah, masyarakat, serta pihak terkait lainnya untuk meminimalisir kerugian akibat bencana alam.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim, peran BMKG sebagai lembaga yang memberikan informasi terkait cuaca dan bencana alam semakin vital dalam memberikan panduan bagi masyarakat. "Kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem adalah kunci untuk mengurangi potensi kerugian yang lebih besar. Kami berharap masyarakat dapat mengikuti saran kami demi keselamatan bersama," tutup Mulyono.

Dengan informasi yang terus diperbarui, masyarakat diharapkan bisa lebih siap dan sigap menghadapi segala kemungkinan cuaca ekstrem yang datang, serta meminimalkan dampaknya bagi keselamatan dan kesejahteraan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index