SDM

Tonggak Baru Kereta Cepat Whoosh: Operasional Penuh oleh SDM Indonesia

Tonggak Baru Kereta Cepat Whoosh: Operasional Penuh oleh SDM Indonesia
Tonggak Baru Kereta Cepat Whoosh: Operasional Penuh oleh SDM Indonesia

JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencapai tonggak sejarah penting ketika seluruh perjalanan kereta cepat Whoosh akhirnya dioperasikan sepenuhnya oleh sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Momen ini menandai berakhirnya masa transisi dan dimulainya era baru kemandirian operasional bagi kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Peralihan operasional dari pihak Tiongkok kepada KCIC tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi, tetapi juga pengembangan kompetensi SDM Indonesia dalam mengelola sistem transportasi mutakhir.

Serah Terima Tanggung Jawab

Serah terima tanggung jawab operasional dari pihak Tiongkok kepada KCIC mencakup seluruh lini operasional kereta cepat, dari masinis hingga petugas kebersihan. Ini adalah pencapaian besar yang menunjukkan kapasitas Indonesia dalam menjalankan infrastruktur transportasi modern dan canggih, yang sebelumnya dikelola oleh pihak luar negeri.

General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menyatakan bahwa saat ini sebanyak 34 masinis dan 21 teknisi Indonesia telah siap menangani 62 perjalanan kereta cepat Whoosh setiap harinya. Eva mengungkapkan, "Seluruh operasional kini dijalankan oleh putra-putri bangsa. Tidak hanya masinis, tapi juga chief conductor, kondektur, pramugari, keamanan, dan kebersihan," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima pada Senin, 14 April 2025.

Pelatihan Intensif yang Menghasilkan Kemandirian

Proses alih kendali operasional ini merupakan hasil dari pelatihan intensif yang dimulai sejak Februari 2023. Para personel Indonesia menjalani berbagai tahapan pelatihan, mulai dari teori, praktik langsung, on-job training, hingga sertifikasi dari Kementerian Perhubungan. Pelatihan ini juga melibatkan asesmen oleh instruktur asal Tiongkok untuk memastikan bahwa seluruh aspek operasional kereta cepat berjalan dengan lancar dan aman.

Eva Chairunisa juga menambahkan, “Mereka juga dibekali kemampuan menghadapi berbagai skenario untuk memastikan keselamatan dan kelancaran operasional.” Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan bukan hanya berfokus pada pengoperasian kereta, tetapi juga melibatkan kemampuan menghadapi situasi darurat dan masalah operasional yang mungkin terjadi di lapangan.

Keberhasilan yang Lebih Cepat dari Proyeksi

Keberhasilan transfer pengetahuan kepada SDM Indonesia ini ternyata berlangsung lebih cepat dari yang diperkirakan. Biasanya, proses pelatihan masinis untuk kereta cepat semacam ini memakan waktu hingga tiga tahun di Tiongkok, namun Indonesia berhasil menyelesaikannya dalam waktu hanya satu setengah tahun. Hal ini menjadi prestasi luar biasa bagi KCIC dan SDM Indonesia yang terlibat dalam proyek ini.

Eva menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari pengalaman para masinis Indonesia yang sebelumnya sudah berpengalaman di PT Kereta Api Indonesia (KAI). “Hal ini dimungkinkan karena para masinis sebelumnya telah berpengalaman di KAI dengan catatan lebih dari 3.000 jam atau 100.000 kilometer mengemudikan kereta konvensional,” ujarnya. Pengalaman tersebut memberikan fondasi yang kuat bagi mereka dalam mengoperasikan kereta cepat dengan standar yang tinggi.

Rencana Penguatan SDM ke Depan

KCIC juga memiliki rencana jangka panjang untuk terus memperkuat kualitas SDM Indonesia dalam mengoperasikan kereta cepat Whoosh. Pada Agustus 2025, KCIC berencana melakukan serah terima serupa untuk menambah jumlah SDM yang terlibat. Sebanyak 33 masinis dan 14 teknisi tambahan akan dilatih dan disiapkan untuk memperkuat armada SDM Indonesia dalam operasional Whoosh.

Ini adalah langkah strategis yang tidak hanya berfokus pada pengembangan infrastruktur transportasi, tetapi juga pada penguatan kapasitas SDM lokal yang dapat membawa manfaat jangka panjang bagi industri transportasi di Indonesia. “Kami akan terus melakukan pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM Indonesia untuk memastikan keberlanjutan operasional kereta cepat Whoosh,” tambah Eva.

Menandai Era Baru untuk Transportasi Indonesia

Dengan beroperasinya seluruh perjalanan kereta cepat Whoosh oleh SDM Indonesia, KCIC tidak hanya berhasil menunjukkan kemajuan teknologi, tetapi juga memperlihatkan kemandirian Indonesia dalam mengelola sistem transportasi modern. Keberhasilan ini juga menandai langkah maju dalam pengembangan sektor transportasi di Indonesia, yang selama ini terus berusaha mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain di Asia.

Kereta cepat Whoosh yang menghubungkan Jakarta dan Bandung ini menjadi simbol perubahan besar dalam sektor transportasi Indonesia. Selain meningkatkan efisiensi perjalanan, proyek ini juga memberikan dampak positif pada perekonomian lokal, menciptakan lapangan pekerjaan, serta mendorong perkembangan industri terkait seperti manufaktur, teknik, dan pelayanan.

Eva Chairunisa mengakhiri penjelasannya dengan optimisme, "Ini adalah pencapaian besar bagi Indonesia, dan kami sangat bangga bisa memimpin operasional kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Kami berharap bisa terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat."

Dengan segala pencapaian tersebut, proyek kereta cepat Whoosh kini menjadi salah satu simbol kebanggaan nasional yang tidak hanya memperkuat sektor transportasi Indonesia tetapi juga memberikan inspirasi untuk pembangunan infrastruktur modern lainnya di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index