JAKARTA - Mudik Lebaran 2025 menghadirkan beragam tantangan di sektor transportasi, terutama terkait keselamatan di jalan raya. Dalam laporan terbaru, Kementerian Perhubungan menyoroti isu keselamatan yang menjadi perhatian utama bagi pemerintah daerah (Pemda) dan berbagai pemangku kepentingan. Tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas secara nasional dan provinsi menjadi sorotan utama, dengan salah satu penyebabnya adalah masalah Over Dimension dan Over Loading (ODOL).
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menjelaskan pentingnya penguatan koordinasi antara Kementerian Perhubungan, Pemda, dan Kepolisian dalam menangani fenomena ODOL. "Terhadap fenomena ODOL, kolaborasi Kemenhub dengan Pemda dan Kepolisian menjadi sangat penting," ujar Dudy.
ODOL: Ancaman Keselamatan dan Infrastruktur
Masalah ODOL tidak hanya berdampak pada tingginya angka kecelakaan tetapi juga merusak infrastruktur jalan. Operasi truk ODOL yang digelar di berbagai titik seperti di Tempat Istirahat dan Pelayanan KM 72 A Ruas Tol Cipularang arah Jakarta menjadi salah satu langkah untuk menekan angka pelanggaran. Jasa Marga, dalam upayanya mengurangi permasalahan ini, juga turut andil dengan gelaran operasi semacam ini.
Dudy menambahkan, "Bersama-sama kita perlu konsisten untuk melakukan sejumlah kegiatan, seperti uji berkala kendaraan, pemeriksaan di jembatan timbang, hingga penegakan hukum terhadap para pelanggar."
Pemantauan Titik Rawan dan Kemacetan
Kementerian Perhubungan telah memetakan titik-titik rawan kecelakaan dan lokasi yang berpotensi mengalami kepadatan kendaraan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025. Salah satu jalur yang menjadi perhatian utama adalah jalur arteri dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah. Jalur ini kerap mengalami kemacetan yang dipicu oleh keberadaan pasar tumpah. "Setidaknya, terdapat kurang lebih 25 lokasi pasar tumpah yang tersebar di sepanjang jalur mudik arteri dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah," kata Dudy.
Tidak hanya itu, destinasi wisata di Jawa Barat seperti Bogor dan Bandung, serta di Jawa Timur, juga diprediksi akan mengalami lonjakan kepadatan lalu lintas. "Selain itu, kepadatan lalu lintas juga berpotensi terjadi di sejumlah destinasi wisata, khususnya yang berada di wilayah Jawa Barat seperti Bogor dan Bandung, hingga Jawa Timur. Ini perlu diantisipasi," tambahnya.
Strategi Kolaboratif dan Kesadaran Masyarakat
Menghadapi tantangan ini, Menteri Dudy mengedepankan kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya keselamatan bertransportasi harus terus digalakkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya ODOL dan pentingnya mematuhi aturan lalu lintas.
Strategi ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan dan meningkatkan kenyamanan serta keamanan pemudik. Optimalisasi sumber daya dan teknologi juga menjadi komponen penting dalam mengatasi tantangan keselamatan transportasi selama mudik Lebaran 2025.
Dengan upaya berkelanjutan dari semua pihak dan kesadaran masyarakat, diharapkan mudik Lebaran 2025 dapat berlangsung dengan aman, nyaman, dan lancar. Kementerian Perhubungan bersama Pemda dan instansi terkait berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat dalam merayakan Lebaran.