Pasar Asuransi Penerbangan 2025: Tarif Tetap Terjangkau, Namun Tantangan Mengintai

Kamis, 27 Februari 2025 | 14:45:55 WIB
Pasar Asuransi Penerbangan 2025: Tarif Tetap Terjangkau, Namun Tantangan Mengintai

JAKARTA - Pasar asuransi penerbangan diprediksi akan tetap longgar dan tarif premi cenderung bertahan di level rendah selama paruh pertama tahun 2025. Ini memberikan harapan bagi maskapai yang telah menghadapi berbagai tantangan finansial dalam beberapa tahun terakhir. Namun, laporan terbaru mengindikasikan adanya beberapa ancaman potensial yang dapat mempengaruhi stabilitas ini.

Menurut laporan WTW Airline Insurance Market Renewal Outlook: Q1 2025 yang dilansir oleh Insurance Asia pada Kamis, 27 Februari 2025, tren negosiasi tarif yang dimulai sejak akhir 2024 kemungkinan akan terus berlanjut. Faktor utama yang mempengaruhi tren ini adalah kelebihan kapasitas di pasar asuransi penerbangan.

"Masalah kelebihan kapasitas ini telah membuat tarif asuransi penerbangan menjadi lebih terjangkau bagi maskapai. Namun, situasi ini bisa berubah dengan cepat tergantung pada perkembangan di pasar reasuransi," kata seorang analis industri asuransi yang tidak disebutkan namanya.

Potensi Kenaikan Tarif

Meskipun saat ini asuransi penerbangan menikmati keuntungan dari tarif yang rendah, ada sejumlah ancaman yang mengintai. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pasar adalah klaim leasing pesawat akibat konflik Rusia-Ukraina. Jika konflik ini menemukan penyelesaian dan klaim terkait mulai muncul, perusahaan asuransi dan reasuransi mungkin akan lebih berhati-hati dalam mengambil risiko. Hal ini berpotensi mengerek harga premi ke arah yang lebih tinggi.

"Jika klaim leasing pesawat mulai diproses, kita bisa melihat perusahaan asuransi meningkatkan premi untuk menutup risiko tambahan tersebut," ujar sumber tersebut.

Pada tahun 2024, banyak perusahaan asuransi penerbangan sebenarnya berupaya menaikkan tarif asuransi untuk badan pesawat dan tanggung jawab hukum. Namun, kelebihan kapasitas justru menekan harga ke bawah. Jika situasi ini terus berlanjut tanpa perubahan yang signifikan, penurunan tarif diprediksi masih akan berlanjut di awal 2025.

Kondisi Terkini dan Tantangan di Masa Depan

Meskipun persaingan dalam menarik premi di akhir 2024 sempat memanas, situasi ini mulai mereda dengan munculnya strategi baru dari perusahaan asuransi. Namun, dengan hanya sedikit program asuransi penerbangan yang dijadwalkan untuk diperbarui dalam dua kuartal pertama 2025, arah pasar masih sulit diprediksi.

Di sisi lain, insiden penerbangan terbaru yang melibatkan kecelakaan di Azerbaijan dan Korea Selatan pada Desember lalu dinilai tidak akan berdampak besar pada industri asuransi penerbangan. Namun, para pelaku industri tetap harus berjaga-jaga terhadap potensi kenaikan biaya terkait perbaikan rangka pesawat, penggantian mesin yang semakin mahal, serta tuntutan hukum akibat inflasi yang bisa saja tiba-tiba mengubah kondisi pasar.

Kabar terbaru bahwa kasus American Airlines pada Januari 2025 berpotensi menimbulkan klaim besar juga menjadi perhatian. Meski demikian, dampaknya terhadap pasar masih belum jelas mengingat pembaruan polis di kuartal pertama masih minim.

Keberlanjutan Tarif Kompetitif

Kecuali ada kejadian besar lainnya atau tekanan finansial yang signifikan dari kasus leasing pesawat, tarif asuransi penerbangan diperkirakan akan tetap kompetitif, khususnya bagi maskapai dengan rekam jejak klaim yang baik. Ini merupakan berita baik bagi industri penerbangan yang sangat bergantung pada tarif asuransi yang terjangkau untuk menjaga biaya operasi tetap rendah dan stabil.

"Kami berharap kondisi ini bisa bertahan agar maskapai dapat mengalokasikan sumber daya mereka dengan lebih efisien," kata seorang eksekutif maskapai yang menolak disebutkan namanya.

Secara keseluruhan, meski pasar asuransi penerbangan memulai 2025 dengan prospek tarif yang kompetitif, dinamika global dan kejadian tak terduga bisa setiap saat mempengaruhi stabilitas tarif asuransi. Oleh karena itu, para pengambil keputusan di industri harus terus memantau perkembangan dan menyiapkan strategi mitigasi risiko.

Terkini