Logistik Papua Efisien, Pertumbuhan Ekonomi Lokal dan Lapangan Kerja

Sabtu, 08 November 2025 | 13:30:25 WIB
Logistik Papua Efisien, Pertumbuhan Ekonomi Lokal dan Lapangan Kerja

JAKARTA - Industri logistik dan ekspedisi memegang peranan strategis dalam perekonomian Papua. 

Wilayah yang luas dan kondisi geografis menantang membuat distribusi barang dan jasa menjadi sektor vital bagi pertumbuhan ekonomi. 

Memahami hal ini, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengambil langkah konkret untuk menangkap peluang usaha logistik dan forwarder, yang diharapkan mampu mendorong daya saing industri serta memperkuat pertumbuhan ekonomi di Papua secara berkelanjutan.

Langkah ini menjadi fokus utama dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) III Dewan Pengurus Wilayah ALFI Papua 2025. Kegiatan ini menekankan pentingnya logistik sebagai pilar strategis dalam pembangunan daerah dan penunjang ekonomi lokal.

Muswil III ALFI Papua: Momentum Perkuat Ekonomi

Kegiatan Muswil dibuka resmi oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan mewakili Gubernur Papua, Cryfrianus Y. Mambay. Tema Muswil dinilai selaras dengan tiga pilar transformasi kepemimpinan Gubernur Papua: Papua Sehat, Cerdas, dan Produktif. Pilar ketiga, Papua Produktif, sangat terkait dengan sektor ekonomi, termasuk logistik dan perdagangan.

“ALFI diharapkan lebih produktif, proaktif, dan memperkuat komunikasi serta kerja sama antarpelaku usaha logistik di Papua,” ujar Cryfrianus. Ia menekankan, asosiasi ini harus menjadi motor penggerak utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Papua secara berkelanjutan.

Selain Gubernur, sambutan juga disampaikan oleh Ketua DPW ALFI Papua Yoseph Fonataba, serta perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Papua. Hadir pula Wakil Ketua Kadin Prof. Jefri dan Muhamad Nur Nasution dari DPP ALFI yang memberikan pandangan strategis terkait pengembangan sektor logistik di Papua.

Peluang dan Pertumbuhan Ekonomi Papua

Muhamad Nur Nasution menyoroti pertumbuhan ekonomi Papua sebesar 4,21 persen pada triwulan ketiga 2025. Sementara itu, peningkatan ekspor barang dan jasa mencapai 7,51 persen, menandakan permintaan dari luar wilayah terus meningkat.

“Ini menjadi energi positif bagi pelaku usaha logistik dan forwarder Papua untuk menciptakan peluang baru,” ujar Nur Nasution. Momentum ini penting untuk memperkuat jaringan bisnis dan meningkatkan kontribusi ekonomi daerah. Dengan kondisi ini, ALFI berperan sebagai fasilitator yang memaksimalkan peluang perdagangan, baik di dalam maupun luar Papua.

Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha

Dalam Muswil III DPW ALFI Papua, hadir pula para mitra strategis seperti Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Jayapura, PT Pelindo Jayapura, Kepala Balai Karantina Jayapura, Bea dan Cukai, General Manager PT Angkasa Pura, serta para Ketua DPC ALFI se-Papua. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk memastikan sektor logistik berjalan optimal.

Penyelenggaraan Muswil berlangsung sesuai ketentuan Pasal 14 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Kegiatan digelar secara demokratis, aman, dan tertib, menjaga marwah asosiasi sebagai mitra strategis pemerintah.

Transformasi ALFI: Dari Gafeksi ke ALFI

Asosiasi Logistik Indonesia berdiri sejak tahun 1989 dengan nama Gafeksi dan bertransformasi menjadi ALFI pada tahun 2010. Transformasi ini mencerminkan perkembangan industri logistik dan forwarder yang kini sangat dipengaruhi oleh dinamika perekonomian global serta kondisi nasional.

Sejak berdiri, ALFI telah berperan aktif memfasilitasi pelaku usaha logistik, memastikan rantai pasok berjalan lancar, dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Di Papua, peran ini menjadi lebih krusial mengingat tantangan geografis dan kebutuhan distribusi barang yang kompleks.

Logistik sebagai Penggerak Ekonomi Lokal

Logistik bukan hanya soal pengiriman barang, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal. Setiap proyek logistik membuka peluang bagi sektor transportasi, pergudangan, perdagangan, dan industri pendukung lainnya.

“ALFI harus menjadi penggerak utama, memastikan setiap rantai pasok berjalan efisien dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” tegas Cryfrianus. Dengan peningkatan produktivitas dan kolaborasi antarpelaku usaha, ekosistem ekonomi Papua dapat berkembang lebih sehat.

Selain itu, sektor logistik juga mendorong aktivitas ekonomi lainnya. Misalnya, pekerja yang terlibat dalam proyek logistik membeli kebutuhan pokok, bahan bangunan, hingga peralatan industri. Hal ini secara tidak langsung memperkuat rantai ekonomi lokal dan menciptakan efek berganda bagi masyarakat.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Industri logistik Papua harus menyesuaikan diri dengan dinamika pasar nasional dan global. Perubahan ekonomi dan regulasi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi ALFI untuk berinovasi.

Dengan dukungan pemerintah, peningkatan infrastruktur, dan pertumbuhan ekonomi yang positif, sektor logistik Papua dapat menjadi pilar utama pembangunan daerah. ALFI memiliki peran strategis dalam memastikan semua pihak bekerja sama, dari pemerintah, pelaku usaha lokal, hingga investor, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Muswil III DPW ALFI Papua 2025 menegaskan bahwa logistik dan ekspedisi adalah tulang punggung pertumbuhan ekonomi Papua. Asosiasi berperan sebagai motor penggerak, membuka peluang usaha, memperkuat jaringan bisnis, dan menciptakan efek positif bagi perekonomian daerah.

Dengan dukungan pemerintah, sinergi mitra strategis, dan pemanfaatan momentum pertumbuhan ekonomi, sektor logistik di Papua dipastikan menjadi fondasi penting pembangunan berkelanjutan. 

Sektor ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat melalui peningkatan lapangan kerja dan penguatan ekonomi lokal.

Terkini