Danantara Pastikan Investasi Jumbo Rp16 Triliun Fokus Fundamental Saham

Jumat, 31 Oktober 2025 | 10:35:37 WIB
Danantara Pastikan Investasi Jumbo Rp16 Triliun Fokus Fundamental Saham

JAKARTA - PT Danantara Investment Management (Persero) bersiap melakukan suntikan dana besar ke pasar modal Indonesia pada akhir 2025. 

Nilai potensi investasinya diperkirakan mencapai Rp16 triliun. Meski angka ini terbilang jumbo, perseroan menegaskan praktiknya akan dilakukan dengan hati-hati, menekankan fundamental emiten, serta berfokus pada stabilitas pasar.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi balance sheet management Danantara, sekaligus menunggu kesiapan proyek investasi langsung, termasuk sektor prioritas seperti waste to energy. 

Dengan demikian, alokasi dana ke pasar modal bukan sekadar untuk menyalurkan likuiditas, melainkan juga sebagai jembatan strategis sebelum investasi produktif dijalankan.

Rencana Alokasi Dana Jumbo

Holding investasi Danantara Indonesia diketahui akan mengalokasikan dana senilai US$10 miliar pada kuartal terakhir 2025. 

Sekitar 80 persen dari jumlah tersebut akan diprioritaskan untuk investasi di dalam negeri, termasuk pasar modal. Dari estimasi tersebut, porsi yang masuk ke pasar saham diproyeksikan mencapai Rp8 triliun hingga Rp16 triliun.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Patria Sjahrir, menegaskan bahwa penempatan dana di pasar modal adalah bagian dari strategi untuk memastikan likuiditas tetap tersedia dan mudah dialihkan ke investasi langsung saat peluang muncul.

"Kami perlu mencari instrumen-instrumen yang likuid, yang nanti mudah dikonversi ke investasi langsung. Kami pasti akan masuk ke pasar, baik pasar modal, obligasi, dan ke equity," ujar Pandu.

Fokus pada Fundamental dan Prospek Bisnis

Pandu menambahkan, Danantara selalu berpegang pada prinsip fundamental perusahaan dan prospek pertumbuhan bisnis. Pendekatan ini bertujuan memastikan bahwa investasi yang dilakukan tidak hanya berorientasi jangka pendek, tetapi berkontribusi pada stabilitas pasar modal.

Dalam praktiknya, Danantara akan bekerja sama dengan sejumlah firma manajemen investasi terkemuka di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki pengalaman dalam pemilihan saham (stock selection), manajemen risiko, dan diversifikasi portofolio, sehingga diharapkan mampu mendukung strategi investasi yang tepat sasaran.

"Kami memang mencari beberapa, ini mungkin sedang proses, beberapa firma investasi yang terkemuka, yang menekankan bagaimana proses cara pemilihan, stock selection, manajemen risikonya bagaimana, diversifikasinya seperti apa, dengan fokus baik dari sisi return dan juga sisi risiko," jelas Pandu.

Stabilitas Pasar Sebagai Prioritas

Strategi Danantara dirancang agar perseroan berperan sebagai stabilisator pasar, bukan sumber gejolak baru. Dengan pendekatan ini, investor lain diharapkan termotivasi untuk menanamkan modal dalam jangka panjang, bukan sekadar mencari keuntungan cepat.

"Kami juga tidak mau crowding out, kami mau crowding in biar semua teman-teman makin semangat investasi jangka panjang di pasar modal," tambah Pandu.

Masuknya Danantara ke pasar modal juga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas, sekaligus memberikan efek positif terhadap harga saham. Fokus pada fundamental menjadi kunci agar investasi besar ini tidak menimbulkan distorsi di pasar modal.

Likuiditas dan Fleksibilitas Investasi

Salah satu perhatian utama Danantara adalah memilih instrumen yang likuid. Hal ini memungkinkan dana dialihkan ke proyek-proyek investasi langsung yang lebih strategis begitu kesempatan muncul.

"Alokasi ke pasar saham maupun obligasi merupakan langkah taktis sambil menunggu kesiapan proyek investasi langsung. Kami melihat ini sebagai jembatan strategis untuk menyeimbangkan portofolio dan menjaga return tetap optimal," jelas Pandu.

Strategi ini juga menunjukkan kemampuan adaptif Danantara dalam mengelola portofolio besar, memaksimalkan keuntungan, dan tetap menjaga risiko tetap terkendali.

Kolaborasi dengan Manajer Investasi Profesional

Dalam menjalankan strategi ini, Danantara menekankan pentingnya kolaborasi dengan manajer investasi profesional. Tujuannya adalah memastikan setiap alokasi dana dapat memberikan hasil optimal sekaligus meminimalkan risiko.

Pendekatan ini tidak hanya menekankan return finansial, tetapi juga keberlanjutan dan stabilitas pasar modal Indonesia. Dengan kerja sama yang tepat, investasi besar Danantara bisa memberikan dampak positif jangka panjang, termasuk meningkatkan kepercayaan investor lokal maupun asing.

Peran Sovereign Wealth Fund dalam Pasar Modal

Sebagai sovereign wealth fund (SWF), Danantara memiliki tanggung jawab besar terhadap keberlanjutan investasi nasional. Dengan modal yang memadai, perseroan dapat mendorong pertumbuhan pasar modal sekaligus menjaga stabilitas keuangan.

Meskipun investasi yang dilakukan signifikan, Pandu menekankan bahwa fundamental emiten tetap menjadi prioritas utama. Dengan begitu, langkah investasi besar ini dapat menjadi contoh bagi investor institusi lain bahwa suntikan dana besar bisa dilakukan tanpa menciptakan volatilitas ekstrem.

Sinergi Investasi dan Proyek Langsung

Dana yang dialokasikan ke pasar modal hanyalah bagian dari strategi komprehensif Danantara. Setelah menunggu kesiapan proyek langsung, terutama di sektor prioritas seperti energi terbarukan dan waste to energy, dana tersebut akan dialihkan ke investasi produktif yang lebih strategis.

Pendekatan ini menunjukkan kebijakan adaptif dan cerdas Danantara dalam mengelola portofolio besar. Keputusan masuk pasar modal dilakukan dengan perhitungan matang, bukan sekadar reaktif terhadap kondisi pasar.

Dengan suntikan dana jumbo yang terencana, Danantara Investment Management menegaskan perannya sebagai investor cerdas dan stabilisator pasar. 

Strategi yang berfokus pada fundamental, manajemen risiko, dan kolaborasi dengan manajer investasi profesional diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar modal, meningkatkan likuiditas, dan memacu semangat investasi jangka panjang di Indonesia.

Langkah ini sekaligus membuktikan bahwa investasi signifikan tidak harus menimbulkan gejolak, melainkan bisa menjadi instrumen stabilisasi pasar, sambil menunggu peluang proyek langsung yang lebih strategis dan produktif.

Terkini