Khasiat Jamu Tradisional Warisan Nusantara Terbukti Secara Ilmiah

Senin, 27 Oktober 2025 | 15:06:17 WIB
Khasiat Jamu Tradisional Warisan Nusantara Terbukti Secara Ilmiah

JAKARTA - Jamu tradisional telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak ribuan tahun lalu. 

Bukan sekadar minuman herbal, jamu adalah simbol kearifan lokal yang memadukan alam, budaya, dan ilmu pengobatan tradisional. Nusantara dikenal sebagai “laboratorium herbal dunia”, karena sekitar 80 persen tumbuhan obat dunia tumbuh di Indonesia. 

Ada lebih dari 35 ribu jenis tanaman yang berpotensi dijadikan obat. Setiap daerah memiliki resep jamu khas, mulai dari beras kencur, temulawak, kunyit asam, hingga pasak bumi.

Tidak hanya di Indonesia, tradisi pengobatan herbal juga muncul di berbagai belahan dunia. Di India, sistem Ayurveda telah menggunakan tanaman obat sejak 3.000 tahun sebelum Masehi, sementara di Cina, ramuan herbal dikembangkan untuk menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran. Bahkan di Afrika, penggunaan tanaman obat menjadi bagian penting dari ritual penyembuhan.

Jamu dalam Kehidupan Sehari-hari

Jamu tidak sekadar warisan budaya, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Banyak orang minum jamu untuk menghilangkan pegal, melancarkan haid, menambah nafsu makan, atau menjaga kebugaran tubuh.

 “Kalau saya habis kerja berat, minum jamu itu bikin segar lagi,” ujar salah satu penikmat jamu dalam tayangan Ayo Hidup Sehat.

Fenomena ini juga menarik perhatian tokoh internasional. Aktor Hollywood Tom Cruise diketahui memilih pengobatan herbal untuk menjaga stamina. 

Bahkan Presiden Joko Widodo rutin meminum racikan temulawak, jahe, dan kunyit demi menjaga daya tahan tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa jamu relevan baik secara tradisional maupun modern.

Fakta Medis di Balik Khasiat Jamu

Menurut dr. Lona Han, Spesialis Farmakologi Klinik, manfaat jamu tradisional bukanlah sekadar mitos. “Jamu memang bisa membantu menyembuhkan berbagai penyakit, tetapi sifatnya adalah suplementasi, bukan terapi utama,” jelasnya.

Pengobatan tradisional di Indonesia dibagi menjadi tiga golongan: jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Jamu menjadi dasar paling umum karena berasal dari bahan alami tanpa proses ekstraksi kompleks. Beberapa jenis jamu terbukti secara ilmiah memberikan efek medis.

Misalnya, pasak bumi mengandung zat aktif penstimulasi testosteron yang dipercaya meningkatkan vitalitas pria. Ada juga sambiloto, tanaman pahit yang memiliki efek analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam), setara dengan parasetamol dosis ringan.

 “Efeknya sudah terbukti melalui uji klinis. Ekstrak sambiloto 6 gram per hari selama tiga hari memiliki efek analgesik sama dengan 375 mg parasetamol,” terang dr. Lona.

Aturan Aman Mengonsumsi Jamu

Meskipun alami, jamu tetap harus dikonsumsi dengan aturan. Beberapa hal penting agar manfaat jamu tradisional optimal:

Jangan diminum saat perut kosong – Beberapa bahan seperti jahe dan kunyit bisa memicu gangguan pencernaan jika dikonsumsi sebelum makan.

Hindari konsumsi bersamaan dengan obat modern – Interaksi antara zat aktif jamu dan obat kimia bisa menimbulkan efek samping.

Batasi durasi konsumsi – Contohnya, jamu yang mengandung temulawak tidak sebaiknya diminum lebih dari 18 minggu berturut-turut.

Perhatikan dosis – Kunyit tidak boleh dikonsumsi lebih dari 100 gram per hari.

Pastikan izin edar BPOM – Ini menjamin keamanan dan komposisi jamu sesuai standar.

Selain itu, tidak semua jamu cocok untuk semua orang. Beberapa bahan seperti mengudu, kumis kucing, atau kunyit tidak disarankan bagi ibu hamil karena dapat memicu kontraksi. Sebaliknya, jamu yang mengandung jahe justru aman untuk membantu mengatasi mual pada trimester pertama kehamilan.

Khasiat Jamu untuk Kesehatan Modern

Selain sebagai minuman tradisional, jamu kini juga digunakan untuk menunjang kesehatan modern. Banyak penelitian menunjukkan bahwa jamu dapat meningkatkan sistem imun, membantu pencernaan, dan memberikan efek antiinflamasi. 

Contohnya, temulawak dapat membantu memperbaiki fungsi hati, jahe dapat meningkatkan metabolisme, dan kunyit memiliki efek antioksidan yang kuat.

Dr. Lona menekankan bahwa jamu bersifat sebagai suplemen, bukan pengganti obat medis. Dengan konsumsi yang tepat, jamu dapat menjadi pelengkap gaya hidup sehat. Penggunaan jamu secara bijak akan membantu tubuh tetap bugar, memperkuat daya tahan, dan mencegah berbagai gangguan kesehatan ringan.

Jamu: Dari Masa Lalu ke Masa Depan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan obat tradisional sebagai obat yang telah digunakan minimal tiga generasi dan terbukti aman serta bermanfaat. Dengan sejarah panjang dan keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan jamu menjadi industri herbal modern.

Menurut dr. Lona, kuncinya tetap bijak: “Alami bukan berarti bisa dikonsumsi tanpa aturan. Semua ada dosis, durasi, dan cara pakainya.” Jamu yang disajikan dengan benar bisa menjadi jembatan antara kearifan leluhur dan gaya hidup sehat masa kini.

Dari dapur nenek moyang hingga laboratorium modern, manfaat jamu tradisional terbukti secara ilmiah. Jamu tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga menjadi bagian dari kesehatan tubuh modern. Kombinasi budaya, alam, dan sains menjadikannya pilihan alami yang patut dipertahankan. 

Dengan aturan konsumsi yang tepat, jamu akan terus menjadi simbol kesehatan, kebugaran, dan gaya hidup sehat generasi sekarang dan mendatang.

Terkini