KAI Logistik Inovasi Invoice Hijau Dorong Kesadaran Lingkungan 2025

Kamis, 23 Oktober 2025 | 13:52:53 WIB
KAI Logistik Inovasi Invoice Hijau Dorong Kesadaran Lingkungan 2025

JAKARTA - PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) menghadirkan inovasi terbaru dalam layanan pengiriman barang dengan mencantumkan jejak karbon atau carbon footprint pada setiap invoice pengiriman. 

Langkah ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung implementasi green logistics atau logistik hijau, sekaligus mendorong industri dan pelanggan sadar terhadap dampak lingkungan dari kegiatan logistik.

Fitur ini memungkinkan pelanggan mengetahui jumlah emisi karbon (CO2) yang dihasilkan dari setiap pengiriman menggunakan moda kereta api. 

Informasi transparan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mendorong perubahan perilaku menuju praktik logistik yang lebih ramah lingkungan.

“Kehadiran fitur informasi jejak karbon merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendorong kesadaran lingkungan di setiap aktivitas bisnis. Transparansi merupakan langkah awal menuju perubahan yang lebih berkelanjutan,” ujar Riyanta, Direktur Pengembangan Usaha KAI Logistik.

Tanggung Jawab Perusahaan dan Pelanggan

Menurut Riyanta, pencantuman informasi emisi dalam invoice bukan hanya sekadar data formal. Hal ini juga menjadi cerminan tanggung jawab perusahaan dalam mengelola operasional berbasis efisiensi energi dan keberlanjutan.

“Kami ingin mengajak pelanggan memahami dampak emisi dari setiap aktivitas pengiriman. Ini adalah cerminan tanggung jawab kami terhadap lingkungan,” tambah Riyanta.

Penggunaan kereta api sebagai moda transportasi menjadi salah satu kunci strategi pengurangan emisi, karena menghasilkan karbon jauh lebih rendah dibandingkan transportasi darat lainnya. Dengan begitu, pengiriman melalui kereta secara langsung mendukung pengurangan jejak karbon transportasi nasional.

“KAI Logistik menjadi pioneer dalam implementasi green logistics, tidak hanya mencantumkan emisi di invoice, tetapi juga memperkuat perhitungan GRK Tier 3 serta pelaporan emisi sesuai kerangka ISO 14083,” jelas Riyanta.

Ekspansi Fasilitas Mendukung Logistik Hijau

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, KAI Logistik membangun fasilitas pergudangan modern seluas 1.451 meter persegi di Cirebon, Jawa Barat. Fasilitas ini dirancang untuk mendukung operasional yang efisien sekaligus memperkuat praktik logistik berkelanjutan.

Pembangunan gudang ini tidak hanya meningkatkan kapasitas penyimpanan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya perusahaan membangun rantai pasok logistik yang lebih hijau dan efisien.

“Langkah strategis ini sejalan dengan visi kami untuk memperkuat sistem logistik nasional yang efisien dan berkelanjutan, sekaligus mendukung pertumbuhan industri yang lebih hijau,” tambah Riyanta.

Tren Positif pada Angkutan Kontainer

Kesadaran industri terhadap efisiensi energi dan keberlanjutan terlihat dari meningkatnya permintaan layanan angkutan kontainer melalui kereta api. KAI Logistik mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang tahun 2025.

Pada kuartal II 2025, volume angkutan kontainer naik 14 persen dibandingkan kuartal I 2025. Pertumbuhan berlanjut di kuartal III 2025 sebesar 6 persen, dari sekitar 610.000 ton menjadi lebih dari 650.000 ton. 

Secara kumulatif hingga September 2025, total angkutan kontainer mencapai 1,8 juta ton, meningkat 7 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar 1,68 juta ton.

“Melalui langkah ini, KAI Logistik berharap dapat memperkuat kesadaran industri akan pentingnya transisi ke moda transportasi lebih hijau, serta mendorong peralihan berkelanjutan ke kereta api yang lebih efisien dan rendah emisi,” tutur Riyanta.

Dampak Positif bagi Industri dan Pelanggan

Pencantuman jejak karbon pada invoice tidak hanya menjadi alat edukasi bagi pelanggan, tetapi juga mendorong perusahaan logistik lain mengadopsi praktik ramah lingkungan. 

Dengan adanya data emisi, pelanggan dapat mengevaluasi pilihan moda transportasi berdasarkan dampak karbon, sehingga mendorong penggunaan kereta api yang lebih hijau dan efisien.

Inisiatif ini juga menjadi insentif bagi pelanggan untuk merencanakan pengiriman yang lebih berkelanjutan. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak karbon, setiap pengiriman dapat dioptimalkan dari sisi lingkungan sekaligus menjaga efisiensi operasional.

Komitmen Jangka Panjang terhadap Green Logistics

Riyanta menekankan bahwa inovasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk membangun sistem logistik nasional yang berkelanjutan. Implementasi sistem pelaporan emisi GRK Tier 3 dan sertifikasi ISO 14083 menjadi bukti nyata komitmen KAI Logistik terhadap logistik hijau.

“Ini adalah langkah strategis kami untuk memperkuat sistem logistik yang efisien sekaligus ramah lingkungan,” ujarnya.

Selain itu, KAI Logistik mendorong peralihan aktivitas logistik ke moda kereta api yang lebih hijau, sebagai bagian dari strategi nasional dalam menekan emisi transportasi barang. Moda kereta api dianggap sebagai solusi efisien dalam mengurangi jejak karbon.

Peran Edukasi dan Kesadaran Publik

Informasi jejak karbon yang dicantumkan pada invoice juga berfungsi sebagai media edukasi bagi pelanggan. Setiap pengiriman menjadi kesempatan bagi pelanggan untuk memahami dampak lingkungan dari aktivitas logistik mereka.

KAI Logistik berharap, semakin banyak pelanggan dan perusahaan yang memilih moda transportasi rendah emisi, semakin besar pula kontribusi terhadap pengurangan emisi nasional. Edukasi ini sekaligus memperkuat posisi KAI Logistik sebagai pelopor logistik hijau di Indonesia.

Dengan inovasi ini, KAI Logistik menegaskan posisi sebagai pionir dalam logistik hijau. Strategi pengurangan emisi melalui pencantuman jejak karbon, ekspansi fasilitas, dan peningkatan volume angkutan kontainer menjadi langkah nyata untuk membangun sistem logistik nasional yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

“Melalui langkah-langkah ini, kami ingin memperkuat kesadaran industri dan masyarakat tentang pentingnya logistik hijau, serta mendorong transformasi berkelanjutan di sektor transportasi barang,” tutup Riyanta.

Terkini