Bandara Sam Ratulangi Sambut Penerbangan Langsung Korsel-Manado

Kamis, 23 Oktober 2025 | 12:27:00 WIB
Bandara Sam Ratulangi Sambut Penerbangan Langsung Korsel-Manado

JAKARTA - Penerbangan langsung Korea Selatan ke Manado mulai beroperasi akhir Oktober 2025. 

Sulawesi Utara siap sambut lonjakan wisatawan internasional dengan rute baru ini. Langkah strategis ini diprediksi akan membuka akses yang lebih mudah bagi wisatawan mancanegara, khususnya dari Negeri Ginseng, sehingga berpotensi meningkatkan jumlah kunjungan sekaligus mendongkrak ekonomi daerah.

Maskapai Eastar Jet, sebuah low-cost carrier (LCC) yang berkantor pusat di Seoul dan telah beroperasi sejak 2007, dipercaya mengoperasikan rute ini. 

Keputusan membuka jalur penerbangan langsung ini bukan tanpa alasan, mengingat Sulawesi Utara dengan destinasi seperti Likupang, Tomohon, dan Kota Manado, menawarkan pesona wisata yang kaya dan beragam yang mulai menarik perhatian pasar internasional.

Menurut Wakil Manajer Eastar Jet, Mr. Shin Jin-Ho, potensi wisata Manado sangat besar dan menjadi daya tarik utama bagi para pelancong asal Korea Selatan.

 “Ini membuat kami optimistis untuk bisa membuka rute ini secara berkelanjutan,” ujarnya dalam pertemuan bersama Pertamina Patra Niaga dan Aviation Fuel Terminal Bandara Sam Ratulangi.

Peluang Ekonomi dan Pariwisata Terintegrasi

Konektivitas yang semakin mudah diharapkan tidak hanya meningkatkan jumlah wisatawan tetapi juga memberikan dampak positif pada sektor ekonomi lokal. 

Dengan hadirnya penerbangan langsung ini, diharapkan tercipta peluang usaha baru, mulai dari sektor perhotelan, kuliner, hingga transportasi lokal yang siap menyambut lonjakan pengunjung.

Destinasi unggulan Sulut seperti Likupang dengan pantai-pantai eksotisnya, Tomohon yang dikenal dengan pasar tradisional dan wisata alamnya, serta Kota Manado yang kaya akan budaya serta kuliner khas, menjadi magnet wisatawan yang akan lebih mudah diakses dari Korea Selatan. 

Ini sekaligus mendukung program pemerintah dalam mengembangkan pariwisata sebagai salah satu pilar penggerak ekonomi daerah.

Eastar Jet: Low-Cost Carrier dengan Ambisi Besar

Eastar Jet dikenal sebagai maskapai dengan tarif terjangkau yang menyediakan akses mudah bagi masyarakat luas. Berbasis di Seoul, maskapai ini telah melayani berbagai rute domestik dan internasional, dan pembukaan jalur ke Manado menjadi salah satu langkah ekspansi strategisnya.

“Kami melihat adanya potensi besar di pasar Indonesia khususnya Sulut. Wisatawan Korea Selatan semakin tertarik dengan destinasi eksotis yang ditawarkan, dan kami ingin memfasilitasi kebutuhan perjalanan mereka dengan harga kompetitif,” ujar Mr. Shin.

Dengan tarif yang terjangkau, rute ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak wisatawan kelas menengah yang ingin menikmati liburan di Sulawesi Utara tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Hal ini menjadi nilai tambah dalam upaya memperkuat posisi Sulut di peta wisata internasional.

Sinergi dengan Stakeholder Lokal

Pembukaan rute penerbangan langsung ini tidak lepas dari kerja sama erat antara Eastar Jet dengan berbagai pihak lokal, termasuk Pertamina Patra Niaga dan Aviation Fuel Terminal Sam Ratulangi yang memastikan kebutuhan bahan bakar dan pelayanan penerbangan berjalan lancar.

Kerjasama ini menjadi kunci sukses operasional penerbangan yang diharapkan akan berlangsung berkelanjutan. Mr. Shin menegaskan optimismenya terhadap kolaborasi yang terjalin, “Kami optimistis kerja sama ini akan berdampak positif untuk kedua belah pihak,” tambahnya.

Dukungan dari pihak bandara dan stakeholder lokal juga menjadi faktor penting dalam menyukseskan penerbangan perdana ini, yang akan menjadi tonggak sejarah bagi pengembangan wisata dan transportasi di Sulawesi Utara.

Manado dan Sulut: Destinasi yang Siap Bersinar

Manado sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Utara tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga destinasi wisata yang kaya akan kekayaan alam dan budaya. 

Keindahan laut dengan Taman Nasional Bunaken, kuliner khas yang menggugah selera, serta berbagai festival budaya yang rutin digelar, menjadikan kota ini sangat menarik untuk dikunjungi.

Likupang, yang terkenal dengan pantai-pantai pasir putih dan keindahan bawah lautnya, kini semakin mendapat perhatian sebagai destinasi wisata bahari kelas dunia. Sementara Tomohon, dengan kesejukan dataran tinggi dan aktivitas pasar tradisionalnya, menawarkan pengalaman wisata yang berbeda.

Dengan semakin mudahnya akses penerbangan langsung dari Korea Selatan, peluang promosi destinasi-destinasi unggulan ini ke pasar internasional menjadi semakin terbuka lebar.

Harapan untuk Pariwisata Berkelanjutan

Keberhasilan rute penerbangan langsung ini juga diharapkan mendorong terciptanya pariwisata berkelanjutan yang tidak hanya menguntungkan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian alam dan budaya Sulut. 

Keterlibatan berbagai pihak dalam mendukung operasional dan pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan menjadi kunci utama.

Pemerintah daerah dan para pelaku usaha pariwisata di Sulut perlu terus berinovasi dan mempersiapkan infrastruktur pendukung agar dapat mengakomodasi peningkatan jumlah wisatawan. Hal ini termasuk pengembangan fasilitas transportasi, penginapan, dan pelayanan publik yang menunjang kenyamanan pengunjung.

Peluang Baru bagi Wisatawan dan Pelaku Usaha

Penerbangan langsung Korsel-Manado bukan hanya menjadi kabar baik bagi para wisatawan Korea Selatan, tapi juga membuka peluang bagi masyarakat lokal untuk mengembangkan usaha di sektor pariwisata. 

Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, pelaku UMKM di Sulut dapat memanfaatkan momentum ini untuk menawarkan produk lokal yang khas dan unik.

Selain itu, sektor transportasi lokal, seperti penyedia jasa travel dan rental kendaraan, juga akan merasakan dampak positif dari peningkatan mobilitas wisatawan. Semuanya akan berkontribusi dalam memperkuat ekonomi daerah sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Dengan hadirnya penerbangan langsung Korea Selatan-Manado ini, Sulawesi Utara siap melangkah ke era baru dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi yang lebih maju. Rute ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi dan optimisme untuk masa depan yang lebih cerah.

Terkini