Kemendag Perkuat Ekspor Kuliner Lewat Kolaborasi Internasional Strategis

Kamis, 16 Oktober 2025 | 09:15:06 WIB
Kemendag Perkuat Ekspor Kuliner Lewat Kolaborasi Internasional Strategis

JAKARTA - Langkah besar dilakukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam memperluas pasar kuliner nasional. Upaya ini terwujud melalui pembukaan akses ekspor ke lima negara sekaligus.

Negara-negara tersebut meliputi Singapura, Malaysia, Australia, Belanda, dan Italia. Target ini merupakan bagian dari strategi penguatan posisi kuliner Indonesia di kancah global.

Kemendag menandatangani nota kesepahaman (MoU) dan surat pernyataan minat (LOI) untuk mengukuhkan komitmen ekspansi pasar. Penandatanganan dilakukan dalam acara Pangan Nusa Expo 2025.

Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian besar Trade Expo Indonesia (TEI) 2025. TEI berlangsung di ICE BSD, Tangerang, Banten dan menjadi panggung utama promosi produk unggulan Indonesia.

Optimisme Mendag Terhadap Cita Rasa Lokal

Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan potensi besar yang dimiliki kuliner Indonesia. Ia optimistis bahwa rasa dan kualitas produk lokal mampu menarik perhatian dunia.

"Ekspansi kuliner Indonesia menjadi bukti bahwa kualitas kuliner Indonesia memiliki posisi yang kuat di mata dunia," ujarnya. Budi juga menekankan bahwa langkah ini diharapkan berdampak langsung pada ekonomi nasional.

Menurut Budi, ragam rasa Nusantara adalah keunggulan kompetitif yang tak dimiliki negara lain. Oleh karena itu, ekspor kuliner dapat menjadi kekuatan baru dalam sektor perdagangan.

Ia menambahkan bahwa pelaku usaha harus siap naik kelas menghadapi permintaan pasar global. Melalui ekspansi ini, mereka diharapkan terus meningkatkan kualitas dan daya saing produk.

Pameran Produk Kuliner Berkualitas Tinggi

Dalam acara Pangan Nusa Expo 2025, sebanyak 186 produk kuliner dari seluruh Indonesia ditampilkan. Seluruh produk dipilih berdasarkan standar kualitas dan kesiapan untuk pasar global.

Produk yang ditampilkan meliputi makanan siap santap hingga bahan pangan olahan. Setiap provinsi memiliki wakil yang membawa keunikan rasa dan budaya masing-masing.

Budi menegaskan bahwa seluruh produk adalah hasil seleksi ketat untuk memastikan daya saingnya di pasar ekspor. Semua produk yang dibawa sudah melalui tahap kurasi dan siap dipasarkan secara internasional.

Pameran ini menjadi ajang yang sangat penting untuk memperlihatkan kekuatan kuliner lokal. Baik dari sisi inovasi rasa, kemasan, hingga teknik penyajian, semuanya dikemas secara profesional.

Perluasan Pasar Lewat Kemitraan Strategis

Selain fokus pada ekspor, Kemendag juga memperkuat pasar domestik melalui penjajakan bisnis strategis. Kemitraan dijalin dengan jaringan ritel modern dan pelaku usaha skala nasional.

Beberapa mitra strategis yang dilibatkan antara lain HIPPINDO, Aprindo, serta perusahaan seperti PT KAI, KAI Services, Sarinah, dan SMESCO. Kolaborasi ini membuka peluang distribusi produk kuliner ke berbagai wilayah.

Penjajakan bisnis dilakukan untuk memperluas jangkauan produk UMKM di pasar nasional. Ini menjadi langkah awal bagi pelaku usaha kecil agar lebih dikenal secara luas.

Melalui kemitraan ini, UMKM bisa mendapatkan akses pemasaran yang lebih besar. Distribusi yang lebih luas akan memperkuat posisi mereka di pasar domestik dan membentuk dasar ekspansi internasional.

Promosi Budaya Lewat Gastronomi dan Transaksi Positif

Pameran Pangan Nusa tak hanya sekadar ajang promosi produk. Konsep wisata gastronomi yang diusung menjadi daya tarik tambahan yang menggabungkan kuliner dengan budaya.

Stan dari Kementerian Pariwisata menghadirkan pengalaman menyantap kuliner dalam nuansa budaya lokal. Aktivitas ini mencakup tur ke pasar tradisional, kelas memasak, hingga pengenalan seni dan tradisi kuliner.

Pengunjung diajak menjelajahi rasa dan budaya melalui makanan khas dari berbagai daerah. Hal ini memperkuat nilai jual kuliner sebagai bagian dari identitas nasional.

Selain promosi budaya, pameran juga mencatat pencapaian transaksi bisnis yang menjanjikan. Pada hari pertama pelaksanaan, nilai transaksi tercatat sebesar Rp800 juta.

Jumlah tersebut diyakini akan terus bertambah hingga acara TEI 2025 ditutup pada Minggu, 19 Oktober 2025. Nilai transaksi ini menunjukkan antusiasme tinggi dari pembeli terhadap produk kuliner Indonesia.

Kemendag meyakini bahwa capaian ini menjadi langkah awal untuk pertumbuhan lebih besar. Dukungan dari berbagai kementerian dan mitra bisnis memperkuat ekosistem ekspor kuliner nasional.

Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam membuka jalan pelaku usaha kuliner ke pasar global. Dengan komitmen bersama, sektor ini diyakini bisa menjadi andalan baru dalam perekonomian nasional.

Langkah strategis ini tidak hanya berdampak pada perdagangan, tetapi juga memperkuat citra Indonesia di mata dunia. Kuliner bukan hanya soal rasa, tetapi juga diplomasi budaya yang kuat.

Terkini