JAKARTA – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan kembali menggelar Program Mudik Inklusi Ramah Disabilitas 2025 sebagai wujud komitmen dalam menyediakan layanan transportasi udara yang lebih inklusif, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
Acara ini secara resmi dibuka di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, oleh Direktur Angkutan Udara, Agustinus Budi Hartono, yang mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Udara. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk memastikan kesetaraan akses transportasi udara bagi semua lapisan masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian khusus.
“Kami ingin memastikan bahwa transportasi udara di Indonesia tidak hanya berkembang dari segi teknologi dan infrastruktur, tetapi juga dalam aspek inklusivitas. Setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas, berhak mendapatkan perjalanan yang aman, nyaman, dan selamat,” ujar Agustinus.
Kolaborasi dengan Berbagai Mitra untuk Transportasi yang Inklusif
Pelaksanaan program ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk maskapai penerbangan dan penyedia layanan transportasi udara di Indonesia. Agustinus menyampaikan apresiasi kepada mitra yang turut berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini.
“Terima kasih kami sampaikan kepada PT Angkasa Pura Indonesia, AirNav Indonesia, Garuda Indonesia, Batik Air Indonesia, Citilink Indonesia, Pelita Air Service, Lion Air, Super Air Jet, Sriwijaya Air, Wings Air, serta Bank Syariah Indonesia atas dukungannya. Kolaborasi ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” tambahnya.
Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kebutuhan penyandang disabilitas dalam sektor transportasi udara, sekaligus menjadi langkah nyata dalam mewujudkan sistem penerbangan nasional yang lebih ramah dan mudah diakses.
31 Penyandang Disabilitas Berangkat ke Berbagai Destinasi
Dalam penyelenggaraan tahun ini, sebanyak 31 orang penyandang disabilitas beserta pendamping diberangkatkan dari Jakarta menuju berbagai daerah di luar Pulau Jawa. Program ini tidak hanya memberikan fasilitas penerbangan gratis, tetapi juga memastikan pelayanan khusus yang sesuai dengan kebutuhan peserta selama perjalanan.
“Kami berharap perjalanan ini menjadi pengalaman yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi para peserta, serta memberikan kesan positif terhadap layanan transportasi udara nasional,” kata Agustinus.
Sebagai bagian dari upaya perbaikan layanan, peserta juga diharapkan dapat memberikan masukan dan pengalaman mereka selama perjalanan.
“Masukan dari para peserta sangat berarti bagi kami dalam mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pelayanan ke depannya, khususnya bagi penyandang disabilitas,” jelas Agustinus.
Wujud Nyata Aksesibilitas Transportasi bagi Semua
Program Mudik Inklusi Ramah Disabilitas ini merupakan wujud nyata dari komitmen Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam memastikan setiap warga negara memiliki hak yang sama atas aksesibilitas transportasi.
Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak perusahaan di sektor penerbangan yang menerapkan standar layanan inklusif, mulai dari fasilitas di bandara, aksesibilitas dalam penerbangan, hingga layanan khusus bagi penyandang disabilitas.
Pada kesempatan tersebut, Agustinus juga menyampaikan pesan kepada seluruh peserta program.
“Selamat mudik kepada tim inklusi disabilitas, sampaikan salam kami untuk keluarga di kampung halaman. Semoga perjalanan ini penuh makna, aman, dan membahagiakan,” tutupnya.
Dengan adanya program seperti ini, diharapkan transportasi udara di Indonesia semakin berkembang ke arah yang lebih inklusif dan berkeadilan bagi semua kalangan.